1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Kreatif, mahasiswa UB bikin deodoran berbahan limbah alumunium

Berbahan dasar limbah alumunium, deodoran anti-iritasi bikinan mahasiwa UB berhasil raih penghargaan Internasional.

© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Kamis, 28 Juli 2016 11:17

Merdeka.com, Malang - Degradasi limbah alumunium dari lingkungan yang cukup sulit, ternyata menginspirasi sekelompok mahasiswa membuat sebuah karya yang gemilang. Tergabung dalam kelompok peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Surya Diki Andrianto, Rachdian Rizqi Abadi, Septia Astuti berhasil membuat deodoran berbahan dasar limbah alumunium.

Produk yang dinamai Alcandeon alias Alumunium Cans Antiperspirant Deodorant, merupakan alat penghilang bau badan (deodoran) yang dibuat dari limbah alumunium. Ide ini pun muncul mengingat alumunium merupakan salah satu unsur penyusun tawas, yang merupakan bahan dasar deodoran.

"Limbah alumunium bisa didapatkan dari kaleng atau bekas alumunium foil pada kemasan obat dan minuman instan," jelas Surya, Ketua Tim Alcandeon, Selasa (26/7), seperti dilansir melalui merdeka.com.

Alcandeon dibuat dengan mengekstrak limbah alumunium menggunakan Kalium Hidrooksida (KOH), kemudian direaksikan dengan Asam Sulfat (H2SO4). Nantinya reaksi ini akan menghasilkan Kalium Aluminium Sulfat atau tawas.

"Kelebihannya produk ini tidak mengandung unsur klorin (CI) yang dapat menyebabkan iritasi kulit," tambah mahasiswa semester 5 itu.

Mahasiswa Penemu Alcandeon
© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko

Surya menjelaskan, alumunium juga berfungsi untuk mengecilkan pori-pori kulit, sehingga tidak mengeluarkan keringat (antiperspirant). Dari hasil uji coba selama dua bulan di Laboratorium Sains Teknik Kimia UB, diperoleh hasil derajat keasaman pada kulit (PH) mencapai 3,9 atau sesuai dengan kondisi kulit manusia. Sementara untuk biaya produksi Alcandeon sekitar Rp 10.000 per biji.

Tak sekedar kreatif, Alcandeon berhasil meraih penghargaan di ajang 2nd International Art Creativity and Engineering Exhibition (2nd I+ACEH). Acara yang diakui organisasi invention dunia World Invention Intellectual Property Associations (WIPA) itu digelar di Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) Banda Aceh, 20-21 Juli 2016. Alcandeon meraih penghargaan di bidang Environment berupa Gold Medal dan Special Award dari Association Innovation Award (AIA), Korea Selatan.

Ajang tersebut diikuti 60 peserta baik dari siswa tingkat SMA/ SMK maupun mahasiswa lintas negara. Selain Indonesia, beberapa negara yang ikut ambil bagian yakni Malaysia, Bangladesh, Kamboja dan Korea Selatan.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Universitas Brawijaya
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA