Brawijaya Tourism Forum digelar oleh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang. Acara tersebut menjadi ajang sinergitas dalam rangka urun rembuk kepala daerah di Malang raya beserta pihak swasta, akademisi dan media.
Hadir di acara tersebut Walikota Malang, H. Sutiaji, Walikota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko, dan Bupati Malang, H. Sanusi. Selain itu para akademisi dan praktisi bidang pariwisata serta kebudayaan turut ambil bagian.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak berkesempatan menjadi keynote speaker pada kegiatan dimaksud. Emil menaruh harapan besar pembangunan dan kemajuan sektor pariwisata di Jawa Timur, termasuk Malang Raya.
Brawijaya Tourism Forum 2019
© 2019 merdeka.com/Humas Pemkot Malang
"Salah satu yang menjadi perhatian kami adalah wilayah Bromo Tengger Semeru yang tidak lepas dari wilayah Malang Raya, terutama yang akses masuknya melalui kawasan Malang yaitu Gubuk Klakah," kata Emil di Aula Gedung A FIA Universitas Brawijaya (UB), Kamis (12/9)
"Wilayah Bromo Tengger Semeru harus menjadi icon yang terus menjadi jujugan wisatawan bukan saja wisatawan mancanegara namun juga wisatawan nusantara. Harus ada spot-spot baru atau pertunjukan yang bersifat atraksi agar dapat menarik minat wisatawan" tambahnya.
Emil juga menyampaikan, wilayah Malang Raya harus dapat bersinergi dan menyamakan persepsi untuk memajukan pariwisata di wilayah ini. Seluruh usulan yang telah disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan selalu menjadi perhatian dan fokus Pemprov.
"Kota Batu dengan pariwisata agropolitannya, Kota Malang dengan pariwisata UMKM kreatif dan wisata heritagenya serta Kabupaten Malang dengan pariwisata pantai selatannya" tutur Emil.
Sejalan dengan hal tersebut, Walikota Sutiaji mendukung pernyataan Wagub Emil. Kota Malang akan berupaya untuk berjalan bersama-sama dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang dalam rangka pengembangan dunia pariwisata.
"Beberapa gagasan yang telah kami sampaikan kepada Wagub Emil Dardak akan terus kami perjuangkan, utamanya terkait pemindahan aset Taman Krida Budaya Jawa Timur menjadi dibawah pengelolaan Pemkot Malang, sehingga lokasi tersebut dapat kita maksimalkan pemanfaatannya menjadi pusat UMKM dan Seni Budaya di Kota Malang," tandasnya.