1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Arsa, Bocah 10 Bulan di Malang Derita Meningokel Sejak Lahir Butuh Bantuan

Wali Kota Sutiaji mengatakan akan berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Timur agar Arsa bisa mendapat penanganan di RS Saiful Anwar (RSSA).

Wali Kota Sutiaji mengunjungi Arsa, bocah 10 bulan pengidap meningokel. ©2019 Merdeka.com Reporter : Zain M | Contributor : Darmadi Sasongko | Kamis, 19 September 2019 07:08
Arsa Ardi Pratama mengalami meningokel yaitu gangguan atau kelainan pembentukan tabung syarat yang menyebabkan munculnya benjolan. Sebuah benjolan muncul sebesar kepal tangan di antara kedua mata bocah berusia 10 bulan itu.
 
Arsa merupakan anak kelima dari pasangan Wiwin dan Anang, warga Gasek, Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Benjolan akibat meningokel itu sudah diderita sejak lahir dan terus membesar seiring usianya yang terus bertambah.
 
"Kalau saat hamil tidak mengalami gangguan apa-apa, ketahuannya waktu lahir. Awalnya ukurannya kecil sekitar 1 Cm," kata Wiwin, ibunda Arsa di rumahnya, Rabu (17/9).
 
Kata Wiwin, beberapa kali anaknya sudah diperiksakan, tetapi untuk tindakan medis melalui operasi baru bisa dilakukan kalau umurnya sudah 10 bulan. Sementara berat badannya juga harus 10 Kg, sementara saat ini masih 9,1 Kg.
 
Keluarga Wiwin dan Anang mendapatkan kunjungan dari Walikota Malang, Sutiaji yang didampingi dokter Puskesmas setempat. 
 
Penjelasan dr Gamar, dokter Puskesmas Karangbesuki menyatakan, meningokel disebabkan adanya cairan otak yang membesar di luar. Sehingga menyebabkan selaput otak menonjol pada salah satu sela tengkorak. Penyakit tersebut bukan jenis penyakit yang benar-benar langka, namun beberapa kasus bisa berbeda di setiap daerah.
 
"Penyakit ini dapat terjadi ketika awal kehamilan atau bahkan sebelum kehamilan," ujarnya.
 
Penyakit tersebut juga disebabkan karena kurangnya nutrisi pada masa kehamilan. Sehingga memang sebelum masa kehamilan, saat kehamilan, sampai persalinan kebutuhan nutrisi harus terjaga.
 
"Jadi sebelum kehamilan, saat kehamilan, sampai persalinan, nutrisi harus dijaga. Karena dalam masa kehamilan, konsumsi makanan yang mengandung bahan kimia dapat mengganggu kesehatan janin dan bayi," tambahnya. 
 
Walikota Sutiaji usai menjenguk Arsa, meminta Kepala Dinas Kesehatan terus melakukan pendampingan dan memantau perkembangannya. Selain itu juga meminta dilakukan koordinasi dengan RS Saiful Anwar (RSSA) agar segera dapat ditangani. 
 
“Karena RS Saiful Anwar bukan wilayah kerja Pemkot Malang karena dimiliki oleh provinsi, kami akan langsung menemui gubernur untuk memberikan pertolongan,” ujar Sutiaji.
 
Sutiaji juga mengimbau agar para ibu menjaga kesehatan dan asupan gizi selama mengandung buah hati. Kesadaran menjaga kesehatan harus terus ditingkatkan demi tumbuh kembang janin di kandungan. 
 
"Nutrisi ibu hamil penting diperhatikan. Hambatannya bukan hanya faktor ekonomi, tetapi juga pola kebiasaan makan. Makan makanan tidak sehat yang harus lebih dikurangi," ujarnya.
 
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sendiri juga terus menyosialisasikan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) dan gemar memeriksakan kehamilan.
(ZM) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Kesehatan
  2. Walikota Sutiaji
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA