Seminar berjudul Deteksi Dini Stunting serta Pencegahan dan Tatalaksana Undernutrisi ini dilaksanakan untuk memperingati hari jadi IIDI ke-68.
Merdeka.com, Malang - Permasalahan stunting merupakan salah satu fokus dari Indonesia beberapa saat belakangan. Penanganan permasalahan ini semakin penting terutama karena masih tingginya masalah ini.
Kepedulian terkait stunting ini lah yang menggerakkan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Malang untuk memperingati hari jadi dengan seminar bertema stunting. Pada tahun ini, tema besar yang dimiliki oleh IIDI adalah Bersinergis Mencegah dan Mengatasi Stunting.
Seminar berjudul Deteksi Dini Stunting serta Pencegahan dan Tatalaksana Undernutrisi ini dilaksanakan untuk memperingati hari jadi IIDI ke-68 dan hari Ibu ke-94. Kegiatan ini berupa rangkaian acara yang digelar pada Minggu (11/12) di Hotel Grand Cakra kota Malang.
Kegiatan diawali dengan senam jantung sehat yang juga dihadiri oleh sejumlah komunitas di kota Malang. Acara kemudian dilanjutkan dengan kegiatan bazar dan ditutup dengan seminar terkait deteksi dini dan pencegahan stunting dengan pembicara dr. Fiona Paramitha, Sp.A dan moderator dr. Heri Marwati Besut.
Acara seminar ini turut dihadiri oleh perwakilan IDI Cabang Malang yaitu Dr. dr. Farida Rusnianah, M. Kes(Mars) selaku sekretaris II serta Ketua GOW Kota Malang Ibu Yuni Arni Erik. Sejumlah ibu-ibu anggota IIDI Malang Raya juga turut hadir dan memeriahkan acara tersebut.
Dalam sambutannya, Ketua IIDI Cabang Malang, Ny. Diyah Himawati Santosa, SE mengatakan bahwa masalah stunting untuk merupakan perpaduan masalah sosial dan masalah kesehatan.
"Ada belasan juta kasus stunting di seluruh Indonesia yang nantinya menjadi Lost Generation atau generasi yang tertinggal. Tertinggal karena gagal tumbuh, gagal pendidikan, gagal dalam pekerjaan, dan akhirnya menjadi beban sepanjang usianya," terangnya.
Oleh karena itu, Diyah menyebut bahwa acara seminar ini terutama karena mengundang sejumlah kelompok seperti komunitas posyandu dan pengajar sekolah sebagai langkah penting dalam menangani hal ini.
"Kita bisa mendarma baktikan kemampuan yang terbaik dan berkualitas dari kita untuk Bangsa bersama potensi nasional lainnya menurunkan kasus stunting di Indonesia, sesuai potensi dan kondisi kita," terang Diyah.