Merdeka.com, Malang - Kota Malang akan mendapatkan predikat baru dari Kementerian Pariwisata RI di tahun 2016 ini, yaitu sebagai Kota Wisata Halal. Predikat tersebut merupakan wujud dari pengakuan bagi eksistensi dunia pariwisata yang ada di Kota Malang.

"Kami akan terus berupaya agar predikat Kota Wisata Halal dapat diterima Kota Malang, karena Kota Malang memang pantas menerima predikat tersebut sebagai bentuk perwujudan dari visi kita yaitu Kota Malang yang bermartabat" ujar Abah Anton di sela sela sidak Pasar Besar Malang.

Abah Anton juga berharap jika Kota Malang di beri predikat sebagai Kota Wisata Halal, maka potensi ekonomi kreatif di bidang kuliner juga dapat meningkat. "Sehingga akan muncul pengusaha kuliner baru di Kota Malang untuk mendukung Industri kreatif di Kota Kita" sambungnya.

Komitmen Kota Malang menjadi Kota Wisata Halal diresmikan pada Sabtu (04/06) dalam rangkaian kegiatan workshop Pengembangan Destinasi Wisata Halal. Bertempat di Hotel Tugu, kegiatan ini melibatkan segenap stakeholder pariwisata seperti pelaku bisnis, pelaku industri kecil menengah,akademisi, dan pemerintah.

Sosialisasi Malang sebagai Destinasi Wisata Halal
© 2016 merdeka.com/Siti Rutmawati

Kesiapan Kota Malang sebagai Kota Wisata Halal memang bukan hanya sekedar wacana. Hal tersebut dibuktikan dengan majunya Kota Malang sebagai Kota Wisata Halal yang bermula dari pergerakan masyarakat Kota Malang sendiri.

Sebelum mendapatkan persetujuan sebagai Kota Wisata Halal, sederetan pelaku dunia pariwisata berjalan beriringan untuk mewujudkan Malang sebagai Kota Wisata Halal. Mereka tergabung dalam sebuah komunitas yang dinamai dengan Zero Zone. Melalui komunitas ini, sederetan pelaku pariwisata berkoordinasi untuk bergerak mewujudkan Kota Malang sebagai Kota Wisata Halal dari bawah. 

Saat menghadiri acara workshop pengembangan destinasi wisata halal, para peserta terlihat begitu antusias dengan dijadikannya Malang sebagai Kota Wisata Halal. Beberapa dari peserta bahkan menyatakan bersedia menjadi produk pertama yang mendapatkan pelabelan halal.

Para peserta menanggapi dengan positif terkait pemaparan makna halal di balik pelabelan Kota Malang sebagai Kota Wisata Halal. Seperti Kunti, salah satu peserta workshop mengaku sosialisasi tersebut sangat membantu dirinya memahami tentang kuliner halal. "Sangat bagus, karena kita kan jadi tahu kalau produk halal juga ada di UKM kita", ujar Kunti.

Siti Hardiyanti, salah satu peserta workshop juga memberi tanggapan yang positif. Dia berharap bahwa workshop yang serupa juga bisa di terapkan pada para pelaku pedagang kaki lima (PKL) di Kota Malang.

Hardiyanti adalah perwakilan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia(APKLI) di Kota Malang. "Perlu ada sosialisasi yang serupa ini juga ke PKL", ujar Hardiyanti. "Mereka kan gak tahu ke mana harus belajar, sehingga perlu adanya sosialisasi turun ke bawah", ungkap Hardiyanti.

PILIHAN EDITOR

• Walikota pantau percepatan pembangunan relokasi pedagang pasar besar
• Abah Anton minta PNS jadi panutan sholat berjamaah di awal waktu
• Kemenpar kagum semangat Kota Malang bangun Destinasi Wisata Halal
• Dispenda gelar Ngabuburit Sadar Pajak
• Pemkot Malang lakukan sosialisasi jelang ramadan pada pengusaha
• Universitas Brawijaya kini miliki Rumah Sakit Hewan Pendidikan
• Berbaring di bangku taman bisa didenda Rp 1 juta
• Kota Malang kembali raih Opini WTP dari BPK