1. MALANG
  2. KABAR MALANG

HP dan tabungan SD di Kotalama raib, pelaku seorang perempuan terekam CCTV

Pelaku menyamar layaknya orang tua wali murid sebelum kemudian mengondol handphone (HP), tablet dan uang tabungan.

©2018 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Sabtu, 18 Agustus 2018 13:18

Merdeka.com, Malang - Seorang perempuan, diduga pelaku tindak pidana pencurian terekam CCTV saat menjalankan aksinya. Pelaku menyamar layaknya orang tua wali murid sebelum kemudian mengondol handphone (HP), tablet dan uang tabungan.

Barang-barang tersebut raib dari ruang laboratorium SD Kotalama 4, Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Kejadian berlangsung saat sedang dilaksanakan acara kegiatan baris-berbaris dan bazar memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-73.

"Terduga pelaku seorang perempuan, tomboy, berambut panjang memakai jaket gelap, mengendarai sepedar motor Vixion warna merah," kata Pujiono, salah satu pengajar di SD Kotalama 4, Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Kamis (16/8).

Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku memasuki sekolah sekitar pukul 08.34 WIB dan langsung menaruh helm di dekat kantin. Pelaku sempat cuci tangan, beberapa kali hilir mudik dan sempat hendak memasuki ruangan guru.

Pelaku berkeliling melihat arena bazar sambil mondar-mandir mengamati situasi sekitar lokasi. Kemudian, pelaku duduk tidak jauh dari ruang laboratorium.

Rupanya saat itu, pelaku sudah mengamati seorang guru yang sempat masuk dan meninggalkan ruangan tanpa handphonenya. Usai guru tersebut keluar, pelaku langsung masuk dan membawa handphone dan tablet.

Pelaku juga membongkar tas seorang guru yang menjadi bendahara tabungan tidak jauh dari tempat penyimpanan tersebut. Tas yang semula ditutupi jaket di atas kursi ditemukan berantakan dan uang sekitar Rp 4 juta raib.

"Pelaku memasuki ruangan lab pukul 08.55 WIB dan pukul 08.57 WIB keluar, sekitar 20 menit," katanya.

Usai kejadian, sekolah yang saat itu sempat mempertontonkan rekaman CCTV kepada wali murid dan anak-anak, namun tidak satupun yang mengenal. Sekolah pun melaporkan kejadian tersebut ke polsek setempat.

"Kami kalau dengan orang tua tentu saling mengenal, tetapi kalau sudah dengan kakak atau yang lain, sudah tidak kenal. Karena itu kami berencana meminta para tamu pakai tanda tertentu," terangnya.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Peristiwa
  2. Kriminal
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA