Terpeleset saat hendak berswafoto dengan menaiki tebing, mahasiswa Unair ini jatuh dan tewas di Coban Kedung Malang.
Merdeka.com, Malang - Yudi Kurniawan Prasetyo (21), mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tewas di pemandian Coban (air terjun) Kedung Malang, Kabupaten Malang. Korban diduga terpeleset saat hendak berswafoto dengan menaiki tebing pemandian.
Jasad korban ditemukan oleh Alfan Anas (21), teman korban sesama warga Sumenep Madura yang sedang kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Malang. Alfan terlebih dahulu menemukan sepasang sendal milik korban, sebelum kemudian jasad sahabatnya itu mengambang di pemandian Coban Kedung Malang, Desa Bantur, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.
Kapolsek Bantur, Kabupaten Malang AKP Yatmo menjelaskan, korban ditemukan meninggal dunia di pemandian bawah air terjun. Korban diduga terpeleset dan jatuh ke sungai saat menaiki tebing air terjun.
Teman korban melakukan pencarian dengan menyelam beberapa kali, sebelum kemudian ditemukan sudah tidak bernyawa.
"Korban berhasil ditarik ke pinggir sungai, dan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," jelas Yatmo, Selasa (29/8) malam.
Berdasarkan keterangan saksi, korban dan temannya berlibur berangkat dari Kota Malang sekitar pukul 07.00 WIB dengan bersepeda motor. Keduanya sampai di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung menikmati kesegaran air terjun.
Korban sendiri awalnya hanya duduk-duduk di pinggiran sungai. Sekitar pukul 11.00 WIB, korban yang kuliah di semester akhir di Unair Surabaya itu terlihat menaiki tebing air terjun dan terpeleset.
Alfan, teman korban hanya menemukan sendal yang terapung di air, sebelum kemudian melaporkan kejadian dan meminta bantuan warga setempat.
Butuh waktu sekitar 30 menit, Alfian melakukan pencarian untuk menemukan jasad korban. Jenazah korban kemudian dievakuasi bersama warga desa setempat menuju Puskesmas Bantur.
Jenazah korban, dibawa keluarganya ke kampung halaman, Jalan Raya Gapura Gang Merak RT 01 RW 02 Kota Sumenep, Madura untuk dimakamkan. Keluarga menolak autopsi dan menerima peristiwa tersebut sebagai musibah.
Coban Kedung Malang sebenarnya sudah ditutup untuk wisatawan lantaran medannya yang sangat berbahaya. Rambu peringatan dan larangan dipasang, tetapi tidak sedikit pengunjung yang nekat ke lokasi.