Gus Mus menyatakan bahwa di mendukung langkah kepolisian untuk menindak tegas para penyebar berita hoaks dan segala bentuk penyebar kebencian.
Merdeka.com, Malang - Pemimpin Pondok Pesantren Roudlatul Thalibin Rembang, Jawa Tengah, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) mendukung langkah kepolisian untuk menindak tegas para penyebar berita hoaks dan segala bentuk penyebar kebencian. Tindakan proses hukum pada Muslim Cyber Army (MCA) dinilai sebagai sebuah langkah tepat dan patut didukung.
"Negara harus tegas, pelanggaran harus ditindak, siapapun yang melakukan. Ini kan negara hukum, siapa yang melanggar harus ditindak. Kalau melanggar hukum, kemudian ditolelir, hukum tidak akan dihargai," jelas Mustofa Bisri di Kota Malang, Selasa (13/3).
Gus Mus percaya, kepolisian tidak akan kesulitan untuk mengungkap peran masing-masing, termasuk mencari dalangnya. Sesuai perannya, harus diganjar hukuman sebagai ketentuan hukum yang berlaku.
"Nanti polisi kan tahu, mana yang ikut-ikutan mana yang dalang. Serahkan pada yang berwenang. Kita tidak usah menjadi polisi," terangnya.
Gus Mus mengajak umat untuk menyadari Indonesia sebagai rumah bersama dengan keberagamannya. Warga negaranya wajib menjaga dari segala ancaman.
"Umat jangan sampai kehilangan akal sehat, meski medsos membikin orang gila tapi jangan ikut gila," tegasnya.
Gus Mus jengkel dengan ulah orang-orang yang menuliskan status bernada berfitnah. Lewat akun abal-abal, mereka bersembunyi dengan berbagai provokasi sana-sini.
"Silakan menebak-nebak (siapa pelakunya), ini kan negara teka-teki," katanya tersenyum saat ditanya di balik MCA.