Gempa bumi menguncang Kabupaten Malang dan sekitarnya. Getaran gempa dirasakan masyarakat, hingga berlarian keluar rumah.
Ali Usman warga Desa Gubuk Klakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang mengaku merasakan getaran cukup keras. Akibatnya, dirinya dan beberapa tetangganya, berlari keluar rumah.
"Terasa banget, sekitar 5 sampai 7 detik. Warga pada berhamburan keluar rumah," kata Ali Usman saat dihubungi, Kamis (19/7).
Pengakuan serupa juga disampaikan oleh Aries Sugiarto, Warga Kelurahan Blimbing, Kota Malang. Aries yang tengah mengikuti pengajian di masjid merasakan adanya getaran, dan lampu gantung yang bergoyang-goyang.
"Pas di di masjid Sabilillah, habis salat duduk-duduk di teras, kayak terasa goyang, pas lihat lampu goyang-goyang," akunya.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates Malang menyatakan, gempa terjadi dalam tiga kali. Gempa awal berkekuatan 4.5 Skala Richter (SR) terjadi pukul 19:03:43 WIB. Titik gempa di 09.67 Lintang Selatan (LS) dan 112.80 Bujur Timur (BT) atau 173 Km arah Tenggara Kabupaten Malang dengan kedalaman 10 Km.
Gempa susulan terjadi dengan kekuatan 4.5 Skala Righter (SR) pada pukul 19:17:08 WIB. Lokasi gempa di 09.55 Lintang Selatan (LS) dan 112.86 Bujur Timur atau 161 Km sebelah Tenggara Kabupaten Malang dengan kedalaman 10 Km.
Gempa ketiga juga berkekuatan 4.5 SR pada 19:30:54 WIB, dengan lokasi 09.35 Lintang Selatan (LS) dan 112.80 Bujur Timur (BT) atau 123 Km sebelah Tenggara Kabupaten dengan kedalaman 7 Km.
"Gesekan lempeng tektonik indo australia dan eurasia di mana lempeng tektonik indo australia menyusup ke bawah lempeng eurasia atau disebut zona subdusksi. Ya gempa dangkal sehingga cukup terasa," kata Musripan, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates Malang.
Hingga saat ini, belum diterima adanya laporan kerusakan akibat gempa tersebut.