Arca Ganesha berdiri di Karangkates merupakan salah satu sosok dewa pelindung dan bukti keindahan seni era kerajaan Singhasari.
Merdeka.com, Malang - Sebagai daerah yang sudah ditinggali sejak masa yang lama dan memiliki peradaban yang dapat ditelusuri sejak ribuan tahun lalu, wilayah Malang Raya memiliki banyak peninggalan sejarah yang tak ternilai. Mulai dari candi Badut yang telah ada sejak tahun 760 hingga kota Malang yang dibangun dengan gaya bagai kota-kota Eropa, Malang memiliki banyak peninggalan sejarah yang tak akan habis untuk ditelusuri.
Salah satu peninggalan sejarah cukup unik yang diperkirakan ada sejak masa kerajaan Singhasari adalah arca Ganesha yang terletak di Karangkates. Yang membuat arca ini menjadi sangat unik selain karena ukuran patungnya yang cukup tinggi adalah karena posisinya yang berdiri sedangkan sebagian besar arca Ganesha yang ditemukan di Indonesia memiliki posisi duduk. selain itu, arca ini juga terlihat berdiri di atas alas yang berpahatkan tengkorak.
Arca ini sendiri berada di belakang Kompleks Wisma Perum Jasa Tirta, Desa Karangkates, Malang. Konon, arca ini ditemukan ketika terjadi pembangunan dari bendungan Karangkates. Pada sat itu, arca ini kemudian dipindahkan ke bukit kecil yang terletak tak jauh dari pemukiman penduduk.
Pada masa lalu, tepatnya arca ini berada di dekat pertemuan sungai Sengguruh dan Brantas yang terletak di bawah dari lokasinya sekarang. Hal ini sejalan dengan berbagai temuan lain mengenai posisi dari arca Ganesha yang terdapat di beberapa daerah lain di Jawa. Dewa berkepala gajah ini juga kerap kali disebut sebagai Ganapati.
Arca Ganesha memang banyak ditemui di wilayah Jawa dan umumnya berada dekat wilayah perairan. Hal ini dipercaya karena selain sebagai dewa pengetahuan, Ganesha juga dianggap sebagai dewa penolak bahaya sehingga sering ditemukan di tempat dekat air yang pada masa lalu merupakan tempat penyeberangan sungai atau jurang sehingga perlu dibangun sebuah arca Ganesha yang menghadap langsung untuk menghadang marabahaya dan murka.
Patung ini sendiri dipercaya dibuat pada masa Singhasari karena buatannya yang begitu bagus dan halus yang khas dari era ini. Masa Singhasari ini memang sangat terkenal dengan tingginya pencapaian seni yang belum dapat ditandingi oleh era sebelum dan sesudahnya. Selain itu, Ganesha juga secara spesifik merupakan salah satu dewa yang dipuja umat Hindu sekte Siwa Bhirawa.
Sesungguhnya, arca yang mirip dengan yang ditemukan di Karangkates pernah ada di Semeru, namun saat ini arca Ganesha tersebut telah dibawa dan disimpan di Leiden, Belanda. Secara bentuk, kedua patung tersebut cukup identik walaupun terdapat perbedaan pada alas berdiri dari kedua patung yang berbeda.
Di lokasi arca Ganesha ini juga sesekali masih didatangi orang selain untuk kepentingan penelitian atau melihat-lihat juga untuk melakukan sembahyang. Kini selain sebagai sesosok dewa yang dipercaya melindungi, arca Ganesha ini juga merupakan sebuah peninggalan sejarah yang harus dijaga dan dilestarikan.