Makan Konate mengaku bahwa timnya akan kehilangan senjata rahasia mereka ketika tampil tanpa suporter.
Merdeka.com, Malang - Gelandang asing Arema FC Makan Konate mengomentari sanksi dari Komdis PSSI yang harus tampil tanpa didampingi suporter hingga akhir musim. Dilansir dari Bola.net, Konate mengaku bahwa timnya akan kehilangan senjata rahasia mereka ketika tampil tanpa suporter.
"Jika ada suporter, kami mendapat tambahan motivasi," ujar Konate.
"Motivasi ini yang bisa membuat level permainan kami meningkat," sambungnya.
Namun, Konate menegaskan ia tak mau menjadikan tiadanya dukungan suporter ini sebagai alasan, terutama jika timnya tampil buruk. Pemain asal Mali ini memastikan akan tetap menjaga motivasi mereka, kendati tak lagi mendapat dukungan langsung di lapangan.
"Kami akan mencoba menjaga semangat. Insyaallah, kami akan tetap berpikir kami bermain di hadapan suporter agar bisa tetap tampil bagus," tegasnya.
Sebelumnya, Arema harus menerima sanksi dari bermain tanpa penonton sampai akhir musim. Sanksi ini bermula dari insiden pitch invasion dalam laga antara Arema dan Persebaya, di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (06/10) lalu.
Selain sanksi ini, Arema juga diganjar sanksi Rp100 juta akibat adanya penyalaan cerawat dan pelemparan botol ke lapangan.
Dalam sidang yang sama, Komdis PSSI pun menjatuhkan hukuman pada dirigen Aremania, Yuli Sumpil, terkait aksi provokasinya pada pemain Persebaya yang sedang melakukan pemanasan pada jeda pertandingan. Bersama Fandy, salah seorang Aremania lain yang juga ikut melakukan provokasi pada laga tersebut, Yuli dihukum tak boleh masuk stadion di wilayah Republik Indonesia seumur hidup.
Lebih lanjut, Konate berharap agar Arema dan Aremania bisa berbesar hati menanggapi sanksi ini. Menurut pemain berusia 26 tahun ini, ada hikmah di balik sanksi tersebut.
"Semoga, selepas sanksi ini, Aremania bisa lebih baik lagi," pungkasnya.