PSSI tunggu keputusan AFC terkait perwakilan Indonesia di kompetisi level Asia

PSSI mengaku masih harus menunggu pemberitahuan dari Federasi Sepakbola Asia (AFC) sebelum menentukan klub yang berlaga di level Asia.

Merdeka.com, Malang - Walau kompetisi Liga 1 telah mendapatkan juaranya, PSSI masih belum bisa memastikan tim mana yang akan berlaga di kompetisi level Asia musim depan. Dilansir dari Bola.net, PSSI mengaku masih harus menunggu pemberitahuan dari Federasi Sepakbola Asia (AFC).

Pada musim 2018 mendatang, Indonesia mendapat jatah tiga tim yang bisa berlaga di pentas Asia. Bhayangkara FC yang menjadi juara di kompetisi Liga 1 musim 2017 berhak untuk terjun di Playoff Liga Champions Asia.

Sementara tim yang ada di posisi kedua dan ketiga yakni Bali United dan PSM Makassar berhak berlaga di Piala AFC. Walau begitu, Bhayangkara FC dan PSM terancam tidak lolos ke kompetisi tersebut karena tak mengantongi lisensi klub pro AFC.

Taerkait hal ini, Wakil ketua Umum PSSI, Joko Driyono mengungkapkan pendapatnya. Menurutnya, tim-tim yang lolos ke Asia baru akan diketahui setelah laporan lengkap kompetisi Liga 1 dari PSSI dikaji oleh AFC.

"Kami akan report inilah peringkatnya, kemudian inilah klub-klub yang mendapatkan lisensinya. AFC akan desain dua hal, yaitu kuota dan kemudian klubnya siapa. AFC punya tahapan, nanti Komite Excecutive AFC akan meeting, itu menyangkut masalah kuota," ujar pria yang akrab dipanggil Jokdri ini.

"Setelah itu diturunkan di departemen kompetisi AFC untuk memastikan siapa perwakilan dari kami," sambungnya.

Sementara itu, terkait apakah bisa terjadi perubahan kuota dari AFC, Jokdri mengaku tidak tahu. Pasalnya, keputusan itu baru bisa dihasilkan setelah adanya rapat Exco AFC, yang rencananya akan digelar pada tanggal 29 dan 30 November 2017.

Walau begitu, Jokdri menambahkan bahwa keputusan untuk mengubah kuota tim dari suatu negara membutuhkan banyak perhitungan. Salah satunya dari raihan prestasi tim nasional negara yang bersangkutan.

"Assessment AFC selalu mengkaitkan dari performa masing-masing negara, liga, dan ditambahkan dengan kinerja tim nasionalnya. Itu syarat garis besar itulah yang diukur oleh AFC," tandasnya.