Menpora Imam Nahrawi mengungkapkan keseriusannya untuk mencegah terjadinya kembali insiden kekerasan antar suporter sepakbola di Indonesia.
Merdeka.com, Malang - Menpora Imam Nahrawi mengungkapkan keseriusannya untuk mencegah terjadinya kembali insiden kekerasan antar suporter sepakbola di Indonesia. Dilansir dari Bola.net, jika sampai kekerasan terulang lagi, maka Imam menegaskan bahwa pemerintah tak akan segan melibatkan aparat hukum.
"Mau seperti apa lagi kira-kira. Pemerintah sudah memfasilitasi pertemuan suporter. Saya kira itu sudah sesuatu yang menurut saya PSSI harus sadar bahwa pemerintah tidak akan main-main tentang ini," ujar Imam.
"Tapi kalau sudah menyangkut tindakan kriminal maka sesungguhnya ini wilayah hukum untuk masuk. Ini yang saya kira harus dorong bersama-sama," sambungnya.
Sebelumnya, Pada laga antara Arema FC menjamu Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (12/8) beredar sebuah kabar yang kurang sedap. Usai pertandingan, ada laporan bahwa beberapa Bobotoh yang hadir di stadion menjadi korban pengeroyokan sejumlah Aremania.
Padahal sepakbola Indonesia baru saja berduka akibat kekerasan suporter yang mengakibatkan seorang Bobotoh menjadi korban. Sebagai respons terhadap hal ini, Kemenpora sudah menggelar forum Islah Suporter Nasional beberapa waktu lalu. Forum ini digelar untuk mencegah terus jatuhnya korban dalam keributan suporter.
Terkait kekerasan yang diduga terjadi pada laga Arema FC melawan Persib Bandung, Bola.net telah menemui Ketua Panpel Arema FC, Abdul Harris yang menegaskan tidak ada pengeroyokan pada laga tersebut. Walau begitu, dia membenarkan bahwa terdapat empat orang dari tribun VIP, Stadion Kanjuruhan yang diamankan.
Harris memastikan tidak ada tindak kekerasan fisik dalam insiden tersebut. Namun pada saat itu sebelum diamankan oleh petugas keamanan, empat orang yang diduga Bobotoh itu sempat diteriaki dan dikerubungi penonton lain yang ada di sekitarnya.