Merdeka.com, Malang - Kegagalan yang didera Arema Cronus ketika dua kali melakukan tandang ke Papua dievaluasi oleh manajemen. Dilansir dari Bola.net, mereka menyebut bahwa hal ini tak lepas dari masalah mental yang menghantui para pemain Arema Cronus.

Dalam dua kali lawatan ke Papua baik menghadapi Perseru Serui maupun Persipura Jayapura memang Arema Cronus tidak mampu berbuat banyak dan harus menelan kekalahan.

"Ini masalah mentality pemain sendiri. Jadi, kita takut dalam arti gamang menempuh perjalanan yang jauh," ujar Ruddy Widodo,General Manager Arema Cronus.

Masalah itu disebut Ruddy juga bertambah dengan kecurigaan para pemain tentang kepemimpinan wasit di Papua. Mereka juga kerap merasa bakal mendapat sabotase oleh panpel setempat.

"Padahal, hal-hal macam ini tak benar. Kalau ada kekurangan dalam pelayanan, ya kita memang harus memaklumi. Saya yakin tak ada sabotase dan sebagainya," tuturnya.

Untuk mengatasi hal ini, Ruddy mengaku memiliki solusi agar tak terus-terus berulang. Salah satunya adalah tim harus mengatur jadwal keberangkatan dengan baik agar memiliki lebih banyak waktu untuk recovery.

"Selain itu, pemain juga harus sadar tak ada alasan takut wasit. Wasit juga tak punya alasan untuk tidak memimpin pertandingan sesuai aturan yang ada," tandasnya.

PILIHAN EDITOR

• Arema Cronus jalani tur panjang Papua dan Kalimantan
• Ini alasan Arema Cronus tolak bahas pemutihan sanksi di Kongres PSSI
• Takluk di Serui, Arema Cronus gagal jauhi Madura United
• Arema Cronus inginkan CEO Juventus sebagai pengganti Iwan Budianto
• Arema Cronus dipastikan bertandang ke Serui tanpa Cristian Gonzales