Malang

Merdeka.com, Malang - PSSI menempuh sebuah cara untuk mencegah masuknya flare atau suar ke dalam stadion saat adanya stadion. Dilansir dari Bola.net, PSSI bakal melakukan road show ke sekolah-sekolah untuk melakukan edukasi terhadap hal ini.

Sebelumnya, masuknya suar ke dalam stadion memicu insiden yang terjadi kala tim nasional (timnas) Indonesia menjamu Fiji di Stadion Patriot, Bekasi, pada Sabtu (2/9/) lalu. Usai laga, ada seorang oknum suporter yang menyalakan roket flare dan menyebabkan tewasnya suporter lain, Catur Yuliantono.

terkait terjadinya hal tersebut, banyak pihak yang menuding PSSI lalai dalam pengawasan. Namun, Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria membantah hal tersebut.

"Gak juga sih, mau dibikin seketat apapun flare petasan bakal masuk-masuk juga. Itu yang kami bicarakan, bersama dengan pihak kepolisian. PSSI itu punya football security sendiri. Tapi PSSI tidak bekerja sendiri," ujar Tisha.

Keberadaan suar ini memang kerap menjadi masalah tersendiri dalam sepakbola Indonesia. Walau sudah dilarang dan kerap dilakukan pemeriksaan pada suporter sebelum memasuki stadion, namun tak jarang masih ada suar yang dinyalakan di dalam tribun stadion.

Untuk mencegah hal ini lebih lanjut, Tisha mengatakan bahwa PSSI akan berusaha melakukan tindakan pencegahan secara dini. Mereka akan bekerjasama dengan pemerintah, tepatnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) agar bisa mendatangi sekolah-sekolah untuk mengedukasi para suporter sejak dini.

"Kami akan melakukan edukasi road show, tapi hasilnya itu tidak bisa besok. Kami harus bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk menunjukkan perilaku yang baik bagaimana menjadi seorang suporter," tuturnya.

"Ini ke depannya bakal menjadi perhatian khusus bagi komunitas and suporter kami untuk ngobrol dengan pemerintah dalam hal ini pendidikan," tandasnya.