Kondisi rumput di Stadion Gajayana disebut kurang sempurna jika digunakan sebagai homebase Arema Cronus.
Merdeka.com, Malang - Munculnya berbagai isu serta persetujuan dari Pemkot Malang bagi Arema Cronus untuk menggunakan stadion Gajayana sebagai kandang mendapat tanggapan dari manajemen Arema Cronus. Dilansir dari Bola.net, manajemen menyatakan bahwa alasan mereka tak kunjung memakainya adalah karena sejumlah persyaratan teknis yang ditetapkan PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) sebagai operator ISC A 2016 perihal stadion.
"Keputusan menggunakan Gajayana bukan hanya tergantung Arema atau dari pihak Pemerintah Kota Malang, sebagai pemilik Gajayana," ujar General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodo.
"Namun, yang memutuskan kan tetap PT GTS. Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi," sambungnya.
Ruddy mengatakan bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar sebuah stadion dapat menjadi homebase tim di Indonesia Soccer Championship (ISC) A. Syarat-syarat tersebut antara lain kondisi lapangan, penerangan dan ruang ganti pemain.
"Selain itu, arus keluar masuk tim ke stadion juga harus dikaji," tuturnya.
Wacana tentang penggunaan Gajayana sebagai homebase Arema Cronus pada sejumlah laga ISC A 2016 memang tengah kencang berhembus. Bahkan pihak Pemkot Malang selaku pemiliki stadion tersebut juga sudah angkat bicara. Hal ini juga terkait stadion tersebut yang didaftarkan sebagai home venue kedua Arema, setelah Stadion Kanjuruhan Malang.
Pemkot Malang menyambut positif gagasan penggunaan stadion milik mereka tersebut. Bahkan sejumlah dinas terkait siap memberikan sejumlah kemudahan jika pertandingan jadi digelar di Gajayana.
Namun Ruddy mengatakan terdapat sebuah kekurangan bagi stadion Gajayana untuk menjadi homebase mereka. Kondisi rumput di stadion tersebut yang kurang prima menjadi alasan hal tersebut.
"Kita kan sering berlatih di sana. Jadi, kita tahu bahwa kondisi rumput di sana," tandasnya.