Milo tak puas hanya lima pemain Arema dipanggil ke Timnas

Milomir Seslija mengatakan seharunsya ada lebih banyak pemain Arema Cronus yang bisa dipanggil ke Timnas.

Merdeka.com, Malang - Milomir Seslija mengaku tak puas dengan pemanggilan lima pemainnya ke pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia. Dilansir dari Bola.net, ketidakpuasan Milo ini terjadi bukan lantaran jumlah yang terlalu banyak, namun karena dia menilai ada beberapa pemain lain di timnya yang juga layak dipanggil ke Timnas.

"Saya senang lima pemain ini dipanggil ke Timnas," ujar Milo.

"Namun, Raphael Maitimo juga layak untuk dipanggil ke TC Timnas. Demikian pula Sunarto dan Hamka Hamzah," sambungnya.

Milo menganggap saat ini Riedl perlu memanggil pemain terbaik untuk mengisi Timnas Indonesia. Selain Maitimo, Sunarto dan Hamka, Milo juga menilai masih ada dua pemain Arema Cronus lain yang layak dipanggil Timnas.

"Benny Wahyudi telah bermain bagus selama ini. Demikian pula Cristian Gonzales. Kemampuannya masih bagus," tuturnya.

Sebelumnya, lima pemain Arema Cronus yaitu Kurnia Meiga, Johan Ahmad Alfarizi, Ryuji Utomo, Syaiful Indra Cahya dan Hendro Siswanto, dipanggil untuk mengikuti TC Timnas. Lima pemain ini dijadwalkan mengikuti TC gelombang pertama, yang dijadwalkan dihelat 8-11 agustus mendatang.

Selain lima pemain tersebut, Alfred Riedl, pelatih Timnas Indonesia juga memanggil 42 pemain lain. Di antara nama-nama tersebut terselip juga dua pemain Indonesia yang bermain di luar negeri, Irfan Bachdim dan Andik Vermansah.

Pemanggilan lima pemain ini cukup mengejutkan karena sebelumnya klub-klub peserta Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 sudah sepakat untuk hanya mengirim maksimal dua pemain ke Timnas Indonesia. Kesepakatan itu dilakukan untuk memastikan kompetisi tetap berjalan sesuai jadwal walupun ada agenda Timnas.

Milo menyatakan tak keberatan jika pemainnya dipanggil ke TC Timnas Indonesia. Namun dia juga meminta kompetisi diliburkan selama gelaran TC tersebut.

"Ketika Timnas menggelar TC, kompetisi harus diliburkan. Ini hal yang lazim terjadi di manapun," tandasnya.