Sejak dibeli, bangunan tersebut kemudian direnovasi selama empat tahun sebelum dibuka kembali sebagai hotel Niagara. walau berubah fungsi, sebisa mungkin sebagian besar bagian dari hotel ini dipertahankan tetap utuh dan sesuai dengan kondisi aslinya yang sentuhan gaya Victoria di bagian luar hotel dan juga campuran gaya di ornamen interiornya.
Walau masih aktif beroperasi, hotel Niagara hanya menyediakan 15 kamar saja yang dapat dihuni tamu dari total 26 kamar. 15 kamar tersebut terbagi di lantai satu, dua, serta beberapa kamar di lantai tiga. Sedangkan lantai empat dan lima ditutup untuk tamu karena kondisinya yang memang masih belum direnovasi.
Di setiap lantai, keramik yang dipasang di bagian lantai hotel selalu memiliki bentuk yang berbeda-beda. Bahkan tak hanya per lantai, setiap ruang juga memiliki desain dan gambar lantai yang berbeda-beda dan juga cukup indah. Selain itu terdapat juga sebuah hall atau aula di tiap lantai yang dapat menjadi tempat berkumpul atau juga sebagai tempat dansa di masa lalu.
Walaupun memiliki usia yang cukup tua serta hanya merupakan villa pribadi, uniknya hotel Niagara sudah memiliki lift sejak masa lalu. Lift yang digunakan di hotel ini terbuat dari kayu dan menggunakan bentuk dan sistem yang cukup sederhana. Walau begitu, saat ini lift tersebut tidak beroperasi karena memang kondisinya yang kurang baik sehingga dapat berbahaya terhadap pengguna serta keutuhan bangunan jika lift tersebut tetap beroperasi.
Daya tarik lain di hotel ini adalah pada bagian atapnya. Bagian ini membuat pengunjung dapat melihat ke berbagai tempat di daerah Lawang dari ketinggian. Selain itu terdapat juga tandon atau menara air berbentuk bulat dengan arsitektur yang selaras dengan hotel serta dapat dinaiki dan menjadi tempat duduk-duduk yang menyenangkan di atas hotel. Lokasi tersebut menunjukkan bahwa hotel ini juga sangat tepat untuk melihat matahari terbit dan tenggelam dari barisan gunung yang mengepung wilayah Malang.
Walaupun terlihat sepi, namun masih banyak pengunjung yang mendatangi hotel Niagara ini. Baik untuk mengagumi keindahan bangunannya atau juga menginap, hotel ini tak sepenuhnya ditinggalkan. Bahkan di hari libur banyak pengunjung yang menginap ke hotel ini.