1. MALANG
  2. PARIWISATA

Menyorot lebih dekat ritual Kasada masyarakat Tengger

Mengenal lebih dekat tentang ritual dan pemaknaan upacara Kasada, masyarakat Tengger.

© www.bbc.co.uk. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Rabu, 20 Juli 2016 16:17

Merdeka.com, Malang - Upacara Kasada merupakan ritual setahun sekali yang diselenggarakan oleh Masyarakat Tengger. Tengger merupakan dataran tinggi yang letaknya di sekitar gunung Bromo yang meliputi lembah-lembah dan perbukitan. Dataran tinggi ini meliputi beberapa desa antara lain Argosari, Ranupane, Ngadas, Tosari, Wonokitri, dan desa Ngadiwarno. Penemuan prasasti Walandit di sekitaran kawasan Tengger menjadi sebuah titik tolak pengakuan pemuka Masyarakat Tengger mengenai cikal-bakal masyarakat Tengger sendiri.

Masyarakat Tengger memiliki sederetan upacara tradisional yang dipertahankan oleh masyarakatnya, meskipun mereka bukanlah pemeluk agama Hindu. Salah satu upacara yang langgeng dalam masyarakat Tengger adalah upacara Kasada.

Upacara Kasada diselenggarakan setiap tanggal 14 atau bulan purnama mangsa Ashada (Kasada). Berdasarkan pada mantera yang dirapalkan, upacara Kasada merupakan sebuah ritual peringatan akan perjuangan nenek-moyang masyarakat Tengger, yang telah membangun dan melindungi hidup masyarakat Tengger.

Persembahan dalam ritual Kasada
Selain menjadi sebuah ungkapan rasa syukur, masyrakat Tengger juga memohon panen yang berlimpah, memohon tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit melalui upacara Kasada. hal ini disimbolkan dengan cara mempersembahkan sesaji ke dalam kawah Bromo. Sementara, masyarakat Tengger lainnya harus menuruni tebing untuk menangkap sesaji yang dilemparkan ke dalam kawah.

Upacara Kasada Suku Tengger
© www.dailymail.co.uk

Menengok pada sesaji yang dipersembahkan dalam ritual upacara Kasada, terdapat dua jenis sesaji yang dipersembahkan pada Gunung Bromo, yaitu sesaji perorangan dan sesaji desa. Sesaji perorangan biasanya berupa kemenyan, kembang rampai, dan hasil bumi. Sedangkan sesaji desa, merupakan sesaji yang biasanya khusus di buat oleh wong sepuh dan disebut dengan ongkek.

Ongkek merupakan sesaji yang berisi bunga kumitir, bunga tanalayu, bunga waluh, kentang 10 biji, kubis 2 bungkul, kacang-kacangan, daun pakis, daun beringin, daun telotok, daun tebu 2 pucuk, jantung pisang 2 biji, buah pare 2 biji, dan buah pisang 2 sisir.

Dalam pelaksanaan upacara Kasada, masing-masing desa di kawasan Tengger diwajibkan membawa dua ongkek, yang nantinya akan dipersembahkan ke kawah Gunung Bromo. Garam dan air laut merupakan dua hal yang dilarang dalam pembuatan ongkek. Pemberangkatan ongkrek akan dilakukan pada pukul 22.00-01.00. Kemudian, pada pukul 01.00 dukun akan merapalkan mantra, di mana ini juga menjadi salah satu ajang pengangkatan dukun baru Tengger.

Bagi calon dukun yang dinilai dapat merapalkan mantera dengan baik, akan langsung dilantik menjadi dukun baru, saat itu juga. Persembahan sesaji dilakukan sesaat setelah pelantikan dukun tersebut selesai. Selesainya ritual upacara Kasada di tandai dengan terbitnya matahari.

 

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Wisata Budaya
  2. Wisata Religi
  3. Kabupaten Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA