Badai cedera yang dialami pemain Arema dianggap Milomir Seslija sebagai sebuah kutukan yang diharapkan segera berakhir.
Merdeka.com, Malang - Walaupun mampu bermain cukup gemilang dan berkali-kali menjadi pemuncak klasemen sementara Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016, Arema Cronus seakan terkena sebuah kutukan. Dilansir dari Bola.net, Milomir Seslija berharap kutukan cedera yang dialami oleh para pemainnya dapat segera berakhir.
"Ini merupakan kutukan yang menghantui kami sejak permulaan musim, Saya berharap kutukan ini akan segera berakhir," ujar Milo.
Bagi Milo, badai cedera ini sangat meresahkan karena hampir di setiap pertandingan ada saja pemain yang tumbang.
Pemain Arena Cronus yang menjadi korban terakhir adalah Ahmad Nufiandani. Dani harus ditarik keluar di tengah pertandingan kontra Persela karena cedera lutut yang dialaminya.
Walau badai cedera tak kunjung reda menerpa Arema, namun Milo mengaku tak heran karena hal tersebut cukup lazim terjadi di sepakbola.
"Ini sepakbola. Olahraga yang melibatkan kontak fisik," tuturnya.
Di sesi latihan sendiri, Milo telah menyesuaikan porsinya untuk menghindari risiko cedera pada pemain. Namun permainan keras dari tim lawan ketika pertandingan merupakan penyebab munculnya cedera tersebut.
"Bagaimana kita menghindari kecelakaan-kecelakaan seperti ini di lapangan? Mungkin bisa jika kita bermain dengan robot," tandasnya.