1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Upacara Kasada, warga Tengger dilarang berebut sesajen di kawah Bromo

Kondisi kawah Bromo tak memungkinkan warga Tengger berebut sesajen dalam Upacara Kasada tahun ini.

©AFP PHOTO/AMAN ROCHMAN. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Selasa, 19 Juli 2016 15:11

Merdeka.com, Malang - Mengingat Gunung Bromo dalam status waspada, perayaan Upacara Kasada tahun ini sedikit berbeda dari sebelumnya. Saat upacara Kasada, masyarakat Tengger biasanya akan berebut sesajen di sekitar kawah Bromo. Sayangnya, perayaan upacara Kasada tahun ini, aktivitas tersebut tak diperkenankan untuk dilakukan.

"Karena untuk upacara adat aktivitas tetap berjalan, tetapi kalau sampai masuk ke bawah (ke kawah) akan dilarang," kata Kepala Seksi Wilayah I Bromo, Sarmin, di Kantor Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Malang, seperti yang dilansir melalui merdeka.com.

Puncak pelaksanaan upacara Kasada akan berlangsung Kamis (21/7), di mana salah satu agendanya adalah melepaskan persembahan ke kawah Bromo. Secara adat, masyarakat Tengger yang tersebar di empat Kabupaten di sekitar Bromo, akan mempersembahkan hasil bumi.

Aneka hasil bumi akan dilarung ke kawah, termasuk di antaranya hewan ternak dan kepala sapi. Saat itu juga, sebagian masyarakat akan memperebutkan sesajen yang dilemparkan ke kawah. Mereka akan menggunakan jaring untuk menangkap hasil bumi yang dijatuhkan.

"Sebagian masyarakat menangkap sesaji dari bawah, itu yang jadi masalah. Orang biasanya tidak mempedulikan keselamatan," katanya.

Erupsi serta kondisi fisik kawah yang sudah berubah menjadi alasan utama larangan tersebut dimunculkan.

"Kondisi kawah sekarang sudah berubah. Tidak melengkung lagi seperti dahulu. Kawahnya sekarang lurus, lebih bahaya. Dengan kondisi sekarang tidak mungkin masyarakat memperebutkan sesaji," jelasnya.

Karena erupsi hanya masyarakat Tengger yang diperkenankan naik ke kawah Bromo. Para wisatawan hanya diperbolehkan berada di radius 1 Km dari bibir kawah.

Pihak TNBTS pun telah memasang police line untuk mengadang masyarakat. Beberapa kawasan dipasang patok demi keselamatan pengunjung.

"Kita juga melindungi seismograf, karena itu jeep dilarang mendekati. Khawatir mengganggu seismograf," tegasnya.

Kepala TNBTS, John Kenedie mengungkapkan, masih banyak wisatawan yang berusaha mendekati kawah, kendati dipasang batas peringatan. Pihaknya meminta masyarakat untuk mematuhi rambu-rambu yang dipasang demi keamanan wisatawan.

"Dibatasi police line, itupun masih ada satu dua orang yang melanggar," tegasnya.

Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendukung kesuksesan Kasada.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Peristiwa
  2. Wisata Budaya
  3. Wisata Religi
  4. Gunung Bromo
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA