1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Erupsi Gunung Bromo tak halangi warga Tengger gelar Upacara Kasada

Gunung Bromo dalam status waspada, warga tengger tetap gelar Upacara Kasada.

© AFP PHOTO/Juni Kriswanto. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Selasa, 19 Juli 2016 08:11

Merdeka.com, Malang - Meskipun tengah erupsi, warga Suku Tengger tetap melaksanakan upacara Kasada di Gunung Bromo. Pelemparan sesembahan ke dalam kawah tetap dilakukan meskipun Gunung Bromo dalam status waspada.

"Hari Raya Kasada tetap digelar. Status Gunung Bromo sekarang waspada. Masih boleh masyarakat umum datang dalam batas radius satu kilometer," kata John Kennedie, Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Malang, Senin (18/7), seperti yang dilansir melalui merdeka.com.

Rencananya, puncak upacara Kasada akan digelar pada Kamis (21/7) mendatang. Namun, prosesi diawali sejak sehari sebelumnya. Masyarakat Tengger akan menjalani berbagai proses ritual dan puncaknya melemparkan persembahan ke lubang kawah. Persembahan dalam bentuk aneka hasil bumi, termasuk kepala sapi utuh.

Kepala Seksi Wilayah I yang membawahi Wilayah Bromo, Sarmin mengungkapkan, upacara Kasada bagi masyarakat Tengger harus dilaksanakan. Kendati dalam situasi waspada, prosesi adat tetap dilaksanakan, termasuk pelarungan sesaji di kawah.

"Satu sisi Kasada harus dilaksanakan, walaupun kondisi Bromo fluktuatif," tegasnya.

Pelaksanaan Kasada dipastikan akan mengundang para wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara. Ribuan wisatawan setiap tahun turut menyaksikan upacara adat tersebut. Hanya saja, kondisi Gunung Bromo kali ini membuat situasi pelaksanaan Kasada tahun ini berbeda dari sebelumnya. Pihaknya hanya mengijinkan masyarakat Tengger untuk mendekati kawah.

"Ini hajatnya orang Tengger, kalau pengunjung akan distop di radius 1 Km," tegasnya.

Pihak TNBTS akan memantau kondisi di lapangan bersama para pihak terkait. Kesulitan membedakan antara pengunjung dan masyarakat peserta upacara, membuat pihak TNBTS akan melibatkan masyarakat setempat.

Setiap pintu masuk dari Jemplang, Trisula, Cemoro Lawang dan Monokitri akan dijaga oleh masyarakat lokal.

"Kita tempatkan di titik yang akan menyaring antara masyarakat dan pengunjung. Sekitar Pura tetap akan ditutup," terangnya.
Pihak TNBTS akan mengerahkan polisi kehutanan (Polhut) dan TIM SAR berjumlah 120 orang. Selain itu juga akan melibatkan masyarakat setempat dan tokoh adat untuk kelancaran pelaksanaan Kasada.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Event
  2. Peristiwa
  3. Wisata Budaya
  4. Gunung Bromo
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA