Sumber mata air Sumber Jenon berasal dari pegunungan di kaki Gunung Ronggo. Sumber Jenon terletak di kawasan Gunung Ronggo, kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.
Sumber Jenon berbentuk seperti kolam dengan bagian dasar tertutupi batako. Kedalaman sumber mata air ini mencapai kedalaman hingga 4 meter. Bagi yang tak punya keahlian berenang, kamu bisa menyewa ban yang berfungsi sebagai pelampung, saat menikmati kesegaran airnya.
Uniknya, di lokasi sumber mata air ini, terdapat batang pohon Jenu yang membujur dari Barat ke Timur. Keindahan paling menonjol dari Sumber Jenon adalah airnya yang jernih dan berwarna biru kehijau-hijauan.
Mitos yang paling santer terdengar dari Sumber Jenon, terkait dengan efeknya yang menyembuhkan. Rumor mangatakan, mata air Sumber Jenon mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit, termasuk penyakit kulit. Pasalnya, dalam sumber mata air ini terdapat ikan Sengkaring, yang diyakini memiliki usia ratusan tahun.
Ikan Sengkaring sendiri merupakan ikan berwarna hitam dan merah berukuran sekitar 50-170 sentimeter. Uniknya, jumlah ikan Sengkaring ini diyakini tak pernah berubah. Meskipun berkali-kali dipancing, ikan Sengkaring ini diyakini tetap berjumlah 37 ekor.
Awal mula kemunculan sumber mata air yang kini dikenal luas dengan nama Sumber Jenong cukup menarik untuk dilirik. Berdasarkan cerita yang diyakini oleh warga sekitar, kemunculan Sumber Jenon berawal dari kisah pasangan Rantung Grati dan Irogat.
Pasangan ini hidup pada masa Kerajaan Mataram. Setelah terjadinya peperangan, pasangan suami-istri ini mengungsi ke daerah yang kini dikenal dengan nama Sumber Jenon. Hidup bercocok tanam adalah jalan yang dipilih untuk menyambung hidup. Beruntungnya, pasangan ini mampu menghasilkan panen yang melimpah.
Sayangnya, pada saat musim kemarau melanda, tanaman yang dirawat tak mendapatkan air yang cukup. Alhasil, hampir semua tanaman mati yang berakibat pada menipisnya simpanan pangan yang dimiliki.
Segera bertindak, Rantung Grati berpamitan pada Irogat untuk mencari pengairan yang cukup untuk tanamannya. Rantung Grati memilih bertapa di atas Gunung Harimau, tepatnya di bawah pohon Jenu.
Konon, saat sedang berada dalam masa pertapaan Rantung Grati tersebut, muncul angin kencang yang menumbangkan pohon Jenu, tempat dirinya bertapa. Tak disangka, dari bongkahan pohon yang tumbang tersebut keluar sumber air yang deras. Saking derasnya, sumber mata air terebut membentuk genangan air besar yang kini dikenal dengan nama Sumber Jenon.