Hafidh Misbach Faisal alias Bogel (21), pemerkosa dan pembunuh Nadya Bella Anggraeni (18) divonis 20 tahun penjara.
Merdeka.com, Malang - Hafidh Misbach Faisal alias Bogel (21), pemerkosa dan pembunuh Nadya Bella Anggraeni (18) divonis 20 tahun penjara. Bella adalah mahasiswi D-3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang ditemukan tewas di pinggir sawah pada awal September 2016. Jasadnya dibuang di persawahan setelah pelaku melampiaskan hasrat seksualnya. Mayatnya kemudian ditemukan warga yang sedang mencari rumput.
"Sidang menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara kepada terdakwa Hafidh Misbah Faisal," kata Arianta Era Winawan, Hakim Ketua yang didampingi Hakim Anggota Hendri Argatama Elion dan Sutiono di Ruang Garuda Pengadilan Negeri Kepanjen, kabupaten Malang, Selasa (31/1).
Sidang putusan berlangsung secara cepat dan hanya membacakan pokok putusan. Pelaku terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan pembunuhan dan pemerkosaan kepada korbannya. Dari kursi pesakitan, terdakwa hanya tertunduk mendengarkan putusan majelis hakim. Setelah selesai putusan, dia langsung dibawa ke luar sidang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Proses sidang sendiri mendapat penjagaan ketat dari petugas kepolisian. Sebanyak 1 Satuan Setara Kompi (SSK) diterjunkan untuk mengamankan sidang, apalagi keluarga korban dalam sidang sebelumnya sempat berusaha menghakimi korban.
"Kami bertugas mengamankan jalannya sidang ini agar berjalan kondusif," kata Kompol Mas Achmad Sujalmo, Kapolsek Kepanjen.
Sidang dihadiri keluarga korban. Mereka yang mengikuti jalannya persidangan diperiksa dan geledah satu per satu. "Takutnya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," tegasnya.
Sekadar mengingatkan, jasad Nadya Bella Anggraeni ditemukan di dusun Klandungan, desa Landungsari, kabupaten Malang pada 1 September 2016. Korban sendiri hilang dari rumah beberapa hari sebelumnya dan terakhir diajak bermalam-mingguan di sebuah kafe.
Korban dijemput pelaku di ujung gang di depan rumahnya, Jalan Bukirsari RT 04/ RW 08 kelurahan Tulusrejo, kecamatan Lowokwaru, kota Malang. Namun pasangan yang tidak memiliki status hubungan itu terlibat pertengkaran. Korban mengucapkan kata-kata kasar yang membuat Bogel marah besar. Saat itu mulai muncul pikiran untuk menghabisi nyawa korban.