1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Terima hadiah uang, Bripka Seladi berbagi ke pemulung

Bripka Seladi, berbagi uang hadiah dari anggota DPR ke pemulung.

© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Rabu, 10 Agustus 2016 18:11

Merdeka.com, Malang - Nama Bripka Seladi memang sudah tak asing lagi terdengar di telinga netizen. Kejujuran yang diselingi dengan kesederhanaannya menjalankan tugas sebagai Anggota Polantas Polres Malang sekaligus pemulung, telah berhasil mencuri perhatian masyarakat.

Kulit pipinya terlihat keriput seiring usianya yang hampir mendekati 58 tahun. Tetapi suara Bripka Seladi, terdengar lantang di antara para pemulung yang berkumpul di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Kelurahan Lowokdoro, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Minggu (7/8), Bripka Seladi sengaja mengundang teman-temannya di TPS tempat mereka sering berkumpul dan mencari nafkah.

Bripka Seladi sengaja mengundang para pemulung untuk berbagi kenikmatan. Ia berniat membagikan uang pemberian dari dua anggota DPR RI yang diterimanya. Uang itu sebagian sengaja dibagikan secara merata.

"Ben podho ngrasakno (Biar sama-sama merasakan). Cuma sedikit, biar untuk beli cabe atau terasi," kata Seladi dalam gurauannya, Minggu (7/8), seperti dilansir dari merdeka.com.

Bripka Seladi
© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko

Seladi mendapatkan banyak penghargaan karena kejujurannya. Penghargaan itu termasuk di antaranya apresiasi yang diberikan oleh Ketua DPR RI, Ade Komarudin (Akom) dan Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo.

Keduanya berjanji menyerahkan gaji pokoknya kepada Seladi setiap bulan, selama enam bulan berturut-turut. Pria yang sehari-hari berkantor di Satpas Satlantas itu sengaja membagi-bagikan rezekinya.

Bagi Seladi, rejeki yang didapatnya tak hanya ditujukan kepada dirinya, tetapi sebagian menjadi hak orang lain. Karena itu Seladi yang mengaku menerima Rp 4,2 juta per bulan itu dibagi-bagi ke sejumlah pemulung yang hadir.

"Saya ingin semua bisa menikmati, sedikit-sedikit merasakan semua bersama teman-teman pemulung. Saya tidak mau menikmati sendirian," katanya.

Sekitar 50 orang pemulung berkumpul bersama untuk mendengarkan kalimat -kalimat dari anggota Polres Kota (Polresta) Malang itu. Seladi pun menyelipkan tentang bahaya narkoba, serta ketertiban dan keamanan berlalu lintas sebelum menyerahkan santunannya.

"Hidup sekali jangan dibuat sengsara dengan narkoba. Apapun kondisinya jangan sampai diperdaya, apalagi mengedarkan narkoba," kata Seladi yang saat itu tanpa seragam.

Seladi mengaku sudah terbiasa bergumul dengan kawan dari segala lapisan. Laki-laki yang setiap hari menguji para pembuat SIM di kantor itu tidak pernah malu dan canggung berada bersama diantara mereka.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Inspiratif
  2. Peristiwa
  3. Tokoh
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA