Sebuah situs bersejarah jenis patirtan atau pemandian suci ditemukan di kabupaten Malang. Situs tersebut diduga peninggalan era Mpu Sindok.
Merdeka.com, Malang - Sebuah situs bersejarah jenis patirtan atau pemandian suci ditemukan di kabupaten Malang. Situs dalam bentuk pahatan di dinding batu diduga peninggalan sekitar era Mpu Sindok di Abad X.
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Andik Muhammad Said, mengungkapkan sekitar empat titik lokasi diprediksi menyambung antara satu dengan lainnya. Jarak satu dengan lain sekitar 100 meter.
"Kelihatan ini kolam-kolam yang dibuat, ada beberapa kolam dan arca yang dipahat menyatu dengan alam. Ada juga tulisan aksara Jawa Kuno," kata Andik, Kamis (27/4).
Situs berada di Dusun Nanasan, desa Nawonggo, kecamatan Tajinan, kabupaten Malang. Situs berada di antara aliran sungai Manten dan saluran irigasi biasa digunakan untuk mandi masyarakat setempat.
Posisi situs sendiri semula berada di rerimbunan tanaman liar yang kemudian berusaha dibersihkan dan digali. Relief dalam bentuk patung Ganesha dan beberapa tulisan Jawa Kuno.
"Kalau kita lihat sepertinya pada masa Empu Sindok. Tetapi tidak bisa kita simpulkan sebagai masa itu. Karena kebudayaan itu lintas, kalau Sindok abad X belum tentu bangunan ini dibuat abad 10," katanya.
BPCB akan membuktikan dengan melalui sebuah kajian ilmiah dengan melakukan penelitian lebih lanjut. Sementara waktu, pihaknya melakukan identifikasi awal situs yang sempat ramai diperbincangkan di media sosial.
"Kita teliti bangunan ini di masa mana, tetapi pengaruh memang ada Masa Sindok," katanya.
Kata Andik, situs tersebut memiliki arti penting dalam sejarah di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Karena bangunan patirtan yang berada di pinggiran sungai baru kali pertama ditemukan. Selama ini memang kerap ditemukan di sumber mata air, berbeda dengan yang ditemukan saat ini.
"Kita bisa bandingkan dengan temuan yang di Bali, Perkerisan yang itu tujuannya untuk pensucian. Agar aliran sungai menjadi suci," katanya.
Jika dikupas lebih dalam kata Andi, kemungkinan akan banyak lagi ditemukan benda-benda yang lain. Karena masyarakat setempat juga banyak menemukan benda-benda bersejarah.
"Masyarakat juga menemukan lumpang yang ada pegangannya. Kemungkinan itu yoni. Bentuknya segi empat, berlubang, ada pegangannya. Kemungkinan Yoni, berarti memang itu daerah penting, apalagi juga ditemukan arca," katanya.
Kesimpulan sementara, wilayah sekitar merupakan tempat penting atau suci di masanya. Bukan pemukiman umum atau masyarakat jelata.