1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Sumpah Pemuda, Gus Ipul ajak pemuda teladani Soekarno-Hatta

Gus Ipul sebut pemuda bisa mencontoh pemuda-pemuda zaman dahulu, yang punya kemampuan dan cinta Tanah Air.

Darmadi Sasongko. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Sabtu, 29 Oktober 2016 16:07

Merdeka.com, Malang - Cinta Tanah Air, memiliki keterampilan dan disiplin, adalah tiga langkah kunci yang bisa dilakukan pemuda Indonesia untuk meraih kesuksesan. Jika ketiga kunci tersebut dipegang, maka tak hanya kesuksesan yang diraih, tetapi juga mampu membanggakan bangsa dan negara.

Dilansir dari merdeka.com, Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf mengatakan, cinta Tanah Air menjadi dasar dan landasan dalam mendorong para pemuda untuk berprestasi. Pemuda bisa belajar dan mencontoh para pemimpin zaman dahulu.

"Para pemuda bisa mencontoh pemuda-pemuda zaman dahulu. Mereka cinta Tanah Air dan juga punya kemampuan. Bung Karno dan Bung Hatta adalah tokoh pemuda zaman dahulu yang pintar, cerdas dan cinta Tanah Air. Sekolahnya di luar negeri tapi tidak kehilangan jati diri," jelasnya, Jumat (28/10).

Gus Ipul menilai, tak hanya cerdas dan pintar, pemuda pun harus terampil di bidangnya untuk berkompetitif dalam kehidupannya. Keterampilan akan menjadi pintu sukses pemuda mengarungi dunia.

Pemuda pun harus disiplin, karena orang bisa sukses karena disiplin. Success story, para tokoh zaman dahulu harus dijadikan inspirasi. Mereka hidup dengan kedisiplinan tinggi, bahkan dalam situasi yang serba terbatas.

Kaum muda saat ini, kata Gus Ipul, memiliki modal yang baik dari segi lingkungan dan kemajuan teknologi. Para pemuda harus mampu memanfaatkannya dengan baik.

"Kita memang punya keunggulan komparatif, yakni Tanah Air yang luar biasa. Tapi keunggulan ini tak cukup, jadi dibutuhkan pula keunggulan kompetitif, di mana kita punya kemampuan, kompetisi dan kompetensi tidak ada orang bisa sukses tanpa ada kesungguhan dan kerja keras," ujarnya.

Gus Ipul menyampaikan, sesuai undang-undang Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan, usia kategori pemuda bekisar antara 16-30 tahun. Data demografi Indonesia menyebutkan bahwa pemuda Indonesia berjumlah 61,8 juta orang atau 24,5 persen dari total penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang.

Secara kuantitas angka 24,5 persen cukuplah besar, ditambah lagi Indonesia akan menikmati suatu era langka yang disebut dengan bonus demografi antara tahun 2020 sampai 2035. Saat itu, jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa, yaitu 64 persen dari total jumlah penduduk sekitar 297 juta jiwa.

Bonus demografi akan menjadi peluang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jatim Supratomo menyampaikan, lembaganya fokus pada tiga hal dalam membangun pemuda yakni kepemimpinan, kewirausahaan dan kepeloporan.

"Kami bekerja sama dengan organisasi-organisasi kepemudaan karena kebanyakan pemimpin lahir dari sana. Maka kami dorong pemuda agar aktif berorganisasi," katanya.

Dispora hingga 2016 sudah melatih sekitar 700 wirausaha muda pemula dan tahun ini terus mengembangkan kurikulum. Pihaknya terus mendorong para pemuda untuk memelopori berbagai bidang pembangunan.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Peristiwa
  2. Anak Muda
  3. Saifullah Yusuf
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA