1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Hari Sumpah Pemuda ke-88 mengusung tema Pemuda Indonesia Menatap Dunia

Kabupaten Malang gelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88 bertema Pemuda Indonesia Menatap Dunia di halaman Pendopo.

muhammad lutfhi rahman. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Jum'at, 28 Oktober 2016 17:33

Merdeka.com, Malang - Perayaan Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober, digelar di pendopo kabupaten Malang, Jumat (28/10). Selaku pembina upacara, Bupati Malang, Rendra Kresna memimpin Upacara yang bertema 'Pemuda Indonesia Menatap Dunia' tersebut. menambah suasana khidmat pagi itu, yakni pembacaan teks keputusan kongres pemuda Indonesia oleh salah satu anggota KNPI, disertai Paguyuban Duta Wisata Joko Roro Kabupaten Malang.

Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88 Tahun 2016 tersebut diwarnai dengan penyerahan beberapa penghargaan dan bantuan sosial secara simbolis dari Bupati Malang. Diantaranya, biaya pendidikan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Raden Rahmat (UNIRA).

Bantuan tersebut diperuntukkan bagi 160 orang dari keluarga kurang mampu, dengan total Rp 160 juta. Selain itu, bantuan sosial juga diberikan kepada siswa SD Hasanudin Dilem 2 Kepanjen, SMP & SMA NU Sunangiri Kepanjen. Bantuan diberikan kepada 493 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dengan total Rp 493 juta.

Rendra Kresna, selaku pembina upacara menyampaikaan amanat dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menjelaskan dalam waktu dekat, terhitung tahun 2020-2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan Bonus Demografi. Era tersebut merupakan kondisi dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini. Yakni, mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 297 juta jiwa.

Bonus demografi menjadi windows opportunity (peluang) yang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi. Tentunya dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif, dalam jumlah yang cukup signifikan.

Rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa disetiap 100 penduduk Indonesia, terdapat 64 orang yang berusia produktif, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia. Rasio usia produktif di atas 64 persen sudah lebih dari cukup bagi Indonesia untuk melesat menjadi negara maju. Itu adalah rasio usia produktif terbaik Indonesia yang mulai kita nikmati nanti Tahun 2020 dan akan berakhir pada tahun 2035.

“Buktikan dalam sejarah Indonesia, untuk kesekian kalinya pemuda Indonesia menjadi motor utama penentu perubahan Indonesia. Bonus demografi menjadi kesempatan satu-satunya untuk memastikan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia menjadi negara maju sejajar dengan negara-negara besar lainnya. Saatnya pemuda Indonesia membangun visi yang besar menatap dunia,” harap Imam Nahrawi dalam sambutan tertulisnya.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Peristiwa
  2. Kabupaten Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA