1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Sejarah Hari Santri, sebuah resolusi jihad kemerdekaan

Memperingati Hari Santri, mengingat sejarah perjuangan para santri membela tanah air.

©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Selasa, 25 Oktober 2016 16:57

Merdeka.com, Malang - Puncak perayaan Hari Santri di kabupaten Malang ditempatkan di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Senin (24/10). Acara tersebut dihadiri Bupati Malang, Rendra Kresna, Forkompimda, serta dimeriahkan dengan antusias dan semangat para santri.

Rendra Kresna, melalui sambutannya menyampaikan bahwa hakikat peringatan Hari Santri adalah menumbuhkan semangat cinta negara sesuai perintah agama. Peringatan Hari Santri sekaligus mengingatkan akan perjuangan para ulama, kyai dan santri pesantren dalam kemerdekaan.

Jika dahulu resolusi jihad melalui mengangkat senjata, tetapi di zaman jihad masyarakat, khususnya di kabupaten Malang, melalui promosi daerah dengan mengangkat kearifan lokal salah satunya menawarkan wisata halal”, ungkap Rendra.

Sejarah penetapan Hari Santri Nasional merujuk pada peristiwa bersejarah yang membawa bangsa Indonesia meraih kemerdekaan dari para penjajah. Resolusi jihad yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 oktober tahun 1945, di Surabaya untuk mencegah kembalinya tentara kolonial Belanda yang mengatasnamakan NICA.

Almarhum KH. Hasyim Asy’ari sebagai ulama pendiri NU menyerukan jihad dengan mengatakan bahwa membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu’ain atau wajib bagi setiap individu. 

Seruan Jihad yang dikobarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari tersebut mampu membakar semangat para santri arek-arek Surabaya untuk menyerang markas Brigade 49 Mahratta. Markas tersebut dipimpin oleh Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.

Jenderal Mallaby pun tewas dalam pertempuran yang berlangsung 3 hari berturut-turut tanggal 27, 28, 29 Oktober 1945. Dia tewas bersama lebih dari 2000 pasukan Inggris yang turut bertempur saat itu. Hal tersebut membuat marah angkatan perang Inggris, hingga berujung pada peristiwa 10 November 1945, yang kini diperingati sebagai hari Pahlawan.

“Kemerdekaan indonesia memang tidak lepas dari para santri dan ulama, karena memang tak hanya tentara yang berperang melawan penjajah, tercatat banyak ulama dan santri yang ikut berperang untuk mengusir penjaah dari bumi Indonesia”, tutur Rendra.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Event
  2. Peristiwa
  3. Kabupaten Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA