1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Peringati hari anak nasional, Pemkab Malang bentuk Laskar Anak

Laskar anak merupakan program P2TP2A Kabupaten Malang untuk pengembangan diri dan bertujuan mencegah perdagangan anak.

©2016 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Kamis, 13 Oktober 2016 14:15

Merdeka.com, Malang - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional Tahun 2016, Pemkab Malang menggelar kampanye anti trafficking yang dikemas menjadi beberapa kegiatan diantaranya dialog bersama Bupati Malang H. Rendra Kresna, lomba poster, serta musyawarah kerja laskar anak Kabupaten Malang. Peringatan tahun ini sendiri mengangkat tema "Children are not for sale".

Dilansri dari laman malangkab.go.id, musawarah kerja laskar anak ini dilaksanakan selasa (11/10), di Pendopo Agung Kabupaten Malang, jalan KH Agus Salim no 7 Malang. Hadir pula dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan, Kepala KP3A, Kepala Dinas Sosial, serta Bapak Ibu guru pendamping. Hikmah Bafaqih. Ketua Lembaga Pengembangan P2TP2A mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan program pengembangan yang bertujuan untuk mencegah perdagangan anak.

"kegiatan ini merupakan program pengembangan yang tiap tahunnya kita laksanakan seperti bantuan yang didapatkan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan salah satunya mencegah perdagangan anak. Tahun ini kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan KP3A untuk mereformasi laskar anak di 33 kecamatan wilayah Kabupaten Malang," ujarnya.

Menurutnya, Hari Anak Nasional tahun ini ditujukan agar anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa bisa merumuskan masalah yang sering mereka hadapi di lingkup masing-masing. Caranya adalah dialog melalui musyawarah kerja di mana anggota dari laskar anak Kabupaten Malang ini sudah terbentuk akhir tahun 2015 lalu yang berjumlah sekitar 300 anak yang duduk di sekolah tingkat menengah (SMP/SMA).

Hikmah Bafaqih mengatakan bahwa dia bangga karena bisa menemani anak anak dalam mengembangkan kualitas diri sesuai fisik maupun psikis mereka.

"Anak-Anak ini akan dilatih sebagai konselor sebaya bagi anak-anak korban kekerasan karena biasanya anak korban kekerasan ini enggan cerita kepada orang tua/orang yang lebih berpengalaman dalam bidangnya dan mereka lebih nyaman curhat kepada temannya sendiri. Oleh karena itu kita berusaha ciptakan cerita anak anak tersebut lebih produktif dan terarah demi memupuk pendidikan karakter berempati bagi yang membutuhkan apalagi kita sudah lakukan inisiasi peraturan desa tentang migrasi di dua desa yakni di desa urek urek dan putat lor," ujarnya.

Sedangkan Bupati Malang menyampaikan bahwa laskar anak sesungguhnya dicetak menjadi anak anak Indonesia yang sebenarnya.

"Jangan merasa masih menjadi anak anak tapi kalian sudah mempunyai hak untuk menyampaikan aspirasi khususnya tentang apa yang sering dialami di lingkungan masing masing apalagi kegiatannya sudah bagus dan bisa mengikuti musrenbang tingkat Kabupaten dan dalam forum itu kalian punya hak yang sama untuk sampaikan aspirasi," ujar Rendra.

Ditambahkannya, komitmen pemerintah, masyarakat maupun laskar anak sendiri agar mampu membentengi anak korban trafficking demi melindungi dan menghilangkan traumatik yang pernah dialami.

"jangan bangga menggunakan atribut luar negeri sementara kalian tidak bisa menjunjung tinggi budaya bangsa Indonesia," sambungnya.

Rendra Kresna juga turut menyatakana kebanggaanya karena kabupaten malang merupakan kabupaten layak anak.

"Selamat Hari Anak Nasional meskipun di tingkat provinsi maupun pusat sudah diselenggarakan, tetapi yang terpenting bukan ceremony nya tetapi saya yakin laskar anak siap jadi yang terdepan dan mampu menjadi pemimpin bangsa yang cerdas dan berakhlaqul karimah," tandasnya.

PILIHAN EDITOR

 

(RWP)
  1. Kabupaten Malang
  2. Layanan Publik
  3. Rendra Kresna
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA