Hujan lebat guyur kabupaten Malang, tiga desa diterjang banjir dan longsor.
Merdeka.com, Malang - Bencana banjir dan tanah longsor menerjang tiga desa di Kabupaten Malang lantaran curah hujan yang tinggi. Banjir melanda desa Sitiarjo, kecamatan Sumbermanjing Wetan. Sedangkan, tanah longsor melanda desa Wirotaman, kecamatan Ampelgading.
Dilansir dari merdeka.com, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Bagyo Setyono mengungkapkan, tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut. Hanya kerusakan rumah warga dan kotoran berupa lumpur yang menggenangi rumah.
Banjir yang menerjang desa Sitiarjo, kecamatan Sumbermanjing Wetan, terjadi Minggu (9/10) akibat luapan Sungai Penguluran. Air sempat menggenangi rumah warga setinggi 1,5 meter.
"Rumah warga yang tergenang sebanyak 179 unit, tetapi kini air sudah surut. Warga sudah mulai bersih-bersih rumah," kata Bagyo Setyono, Senin (9/10).
Sungai Penguluran tidak mampu menampung derasnya air hujan sehingga banjir pun menerjang. Sejak pukul 16.00 WIB hinggi dini hari hujan terus mengguyur wilayah tersebut.
Hujan lebat juga menjadi penyebab utama terjadinya tanah longsor di wilayah desa Wirotaman, kecamatan Ampelgading. Dua rumah warga roboh akibat tingginya curah hujan.
Rumah milik Rumini (56), roboh di bagian dapur dengan total kerugian sekitar Rp 25 juta. Sementara rumah milik Misnan (33), rusak ringan di bagian dapur sehingga pemiliknya mengalami kerugian sekitar Rp 4 juta.
Hujan lebat juga menyebabkan tanah longsor yang memutuskan akses jalan antar desa. Jalur dari desa Wirotaman menuju desa Lebakharjo tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.
"BPBD, PMI, Muspika, Perangkat Desa dan warga setempat gotong royong melakukan pembersihan rumah dan membuka akses jalan," jelasnya.
Intensitas curah hujan di kabupaten Malang, kata Bagyo masih cukup tinggi. Pihaknya terus memantauan titik-titik wilayah yang rawan bencana, terutama banjir dan tanah longsor.
Para personel, termasuk SAR dan relawan yang dilengkapi alat berat terus bersiaga setiap saat. Pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan pemerintah desa.
"Ketika terjadi bencana akan dengan cepat dilakukan penanganan," ujarnya.