1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Menengok kesibukan Sekolah PRT di Malang

Pertama kali, Sekolah Pekerja Rumah Tangga di dirikan di Malang. Kesibukan apa saja yang mereka lakukan? Tengok di sini!

Darmadi Sasongko. ©2016 Merdeka.com Editor : Siti Rutmawati | Selasa, 11 Oktober 2016 12:17

Merdeka.com, Malang - Sebuah pin bundar tertempel di dada kiri para peserta Sekolah PRT di Malang Jawa Timur. Selain pin bertulis 'PRT bukan Pembantu, Kerja Layak untuk PRT', mereka pun mengenakan seragam biru, berikut kain celemek ungu yang tertempel di dada.

Peserta Sekolah PRT adalah para pekerja rumah tangga (PRT) di sejumlah perumahan di kabupaten dan kota Malang. Sekolah berlangsung setiap Sabtu dan Minggu selama enam bulan.

Khusus hari Sabtu malam, kelas berlangsung di rumah PRT secara bergiliran. Seorang instruktur akan datang ke lokasi pertemuan yang rata-rata diikuti sepuluh orang dengan jarak berdekatan.

Sambil arisan, materi yang diberikan berupa teori-teori seputar pekerjaan yang sehari-hari dihadapi. Bahkan di antara mereka kerap saling bertukar ide, dan kebiasaan-kebiasaan positif.

Kemudian pada Minggu, dilakukan praktek di hotel yang sudah ditentukan. Sesuai kelas dan materi yang diberikan, mereka akan praktik bersama kelompoknya.

"Memang harus berlatih berulang-ulang, hasilnya masih belum memuaskan," kata Jarwati yang mengikuti praktik menghias kue di Hotel Ning, jalan Megamendung kota Malang, Minggu (9/10).

Jarwati adalah PRT asal desa Tunjungtirto, kecamatan Singosari, kabupaten Malang. Sehari-hari bekerja sebagai PRT di Perumahan Karanglo Indah kota Malang.

Selain menghias kue dan penyajian, kelompok lain sedang praktek laundry (mencuci) dan menata kamar tidur. Sesuai kelompok, masing-masing berbagi pekerjaan.

Peserta lainnya, Badriyah (45) mempraktikkan tata cara menata tempat tidur yang benar bersama kelompoknya. Ia pun menyadari kalau cara yang digunakan kurang tepat dan tidak efektif.

Dicontohkan, cara membersihkan kaca rumah, seharusnya tidak dengan pola naik turun. Tetapi harus menyerupai hurus S atau ular, sehingga tidak akan ada ruang yang tertinggal.

"Sebelumnya ya tidak tahu, ternyata begini yang benar, memang lebih cepat dan tidak mengulang-ulang," kata Badriyah diikuti senyum teman-temannya.

Badriyah sendiri tinggal di desa Ngijo, kecamatan Karangploso, kabupaten Malang dan sehari-hari sebagai PRT lepas. Pagi berangkat dan sore harinya pulang, dengan majikan yang berganti-ganti.

Peserta yang tergabung dalam Sekolah PRT akan mendapat waktu pelatihan selama 200 jam mata pelajaran. Materi berdasarkan Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Kurikulum yang digunakan pun dibuat untuk lebih meningkatkan kompetensi dan skill masing-masing pekerja.

"Rata-rata peserta antusias, seperti merasa mendapat sesuatu yang baru," Erly Prastika, salah satu instruktur.
Sekolah PRT merupakan pilot proyek yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengkajian dan Kemasyarakatan Pembangunan (LPKP) dan Jarak (Jaringan Penanggulangan Pekerja Anak). Program tersebut didukung oleh ILO (International Labur Organization) yang merupakan organisasi perburuhan di bawah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).

Sekolah PRT digelar di empat provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Lampung, Malang dipilih sebagai representasi Jawa Timur.

"Tujuannya untuk meningkatkan keterampilan PRT agar memiliki posisi tawar lebih. Selain itu juga salah satunya untuk memangkas adanya PRT anak, yang memang sesuai undang-undang dilarang," kata Abdul Syukur, pendamping LPKP.

Kata Syukur, banyak persoalan menyangkut PRT, di antaranya persoalan upah, jam kerja dan keselamatan selama bekerja kerja. Apalagi hingga sekarang memang tidak ada sandaran hukum atau undang-undang yang melindunginya.

Dicontohkan oleh Syukur, selama ini persoalan keselamatan kerja PRT kerap tidak diindahkan. Padahal dengan wilayah kerja yang tertutup dan domistik, mereka juga memiliki ancaman dari keselamatan.

"Lewat komunikasi yang dijalin dengan majikan dan sesama pekerja suasana saling memantau akan berjalan dengan sendirinya," katanya.

Peserta Sekolah PRT berasal dari desa atau kelurahan di kabupaten Malang dan kota Malang. Beberapa wilayah yang menjadi pengirim PRT seperti kecamatan Singosari, kecamatan Dau, kabupaten Malang dan kelurahan Pandanwangi, kecamatan Blimbing, kota Malang.

Reporter: Darmadi Sasongko

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Peristiwa
  2. Ngalam Kipa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA