1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Ini Klarifikasi BLH Malang terkait penghargaan udara terbersih di Asia

BLH kota Malang menyatakan bahwa Pemkot Malang salah menafsirkan pernyataan Clean Air Asia.

©2016 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Selasa, 11 Oktober 2016 11:05

Merdeka.com, Malang - Pada beberapa waktu lalu, kota Malang sempat dikabarkan meraih penghargaan sebagai kota dengan udara terbersih di Asia bersama empat kota lain dari sejumlah negara. Dikabarkan bahwa penghargaan itu diberikan oleh sebuah NGO (Non Government Organization) bernama The Clean Cities Air Partnership Program (CCAP).

Dilansir dari Merdeka.com, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Malang ikut angkat suara mengenai penghargaan yang sudah menjadi viral di dunia maya itu. Bahkan pihak Clean Air Asia (bukan CCAP), pun belum lama ini telah mengirim surat untuk meluruskan pemberitaan.

Agoes Edy, Kepala BLH Kota Malang menerangkan bahwa terjadi perbedaan pemahaman antara BLH dan Pemkot Malang dalam menafsirkan pernyataan Clean Air Asia. Agoes meralat kabar yang menyebut Kota Malang sebagai lima besar kota dengan udara terbersih se-Asia.

"Penetapan Kota Malang sebagai pilot project area udara bersih adalah tindak lanjut dari partisipasi Kota Malang menandatangani komitmen soal perubahan iklim tingkat wali kota di Turki sebelumnya," jelas Agoes, senin (10/10).

Dari The Cities Clean Air Partnership Program (CCAP), ditetapkan empat kota yang ditunjuk sebagai pilot project. Penetapan tersebut diberikan bersamaan dengan Konferensi Kualitas Air ke-9 dan Kongres Air Bersih Sedunia ke-17 di Busan, Korea Selatan pada 29 Agustus-2 September 2016. Empat kota yang ditunjuk itu adalah Kota Baguio (Iloilo City), Santa Rosa (Filipina), Kathmandu (Nepal), serta Malang (Indonesia).

Sementara itu, Clean Air Asia dalam lamannya menjelaskan bahwa mereka menginisiasi draf Clean Air Certification pada akhir Agustus 2016. Sertifikat ini merupakan bentuk pengakuan kepada kota-kota yang berkomitmen meningkatkan kualitas udara.

Kota yang akan mengantongi sertifikat harus menempuh sejumlah penilaian yang disyaratkan Clean Air Asia. Salah satunya adalah kota tersebut harus menunjukkan bukti atas upaya yang telah mereka lakukan dalam menjaga dan memperbaiki kualitas udara.

"Sebelum sertifikat udara bersih diaplikasikan, Clean Air Asia memilih lima kota sebagai pilot project," terang Glynda Bathan-Baterina selaku Deputy Executive Director Clean Air Asia dalam laman tersebut.

Katharine Thoday, Direktur The Cities Clean Air Partnership Program menjelaskan bahwa Sertifikat Udara Bersih didesain sebagai bentuk pengakuan kepada kota yang dinilai berhasil menciptakan perubahan udara yang lebih baik. Penunjukkan sebagai pilot project ini bukan berarti secara otomatis kota tersebut memiliki udara terbersih.

"Ini merupakan momentum kampanye pentingnya udara bersih di perkotaan, dan pengakuan organisasi atas aksi inovatif untuk meningkatkan kualitas udara," katanya dalam kongres di Busan.

Sementara Arief Dermawan, Staf Bidang Komunikasi Lingkungan BLH Kota Malang menjelaskan sejumlah assesmen yang harus ditempuh sebelum meraih sertifikat dari Clean Air Asia. Pihaknya telah melakukan pengumpulan data udara dan evaluasi udara perkotaan dengan metode measurement, reporting dan verification.

"Salah satu penopang dalam perbaikan kualitas udara dan kepedulian masyarakat adalah kondisi lingkungan hidup di 437 sekolah yang tersebar di Kota Malang," jelasnya.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Info Kota
  2. Ngalam Kipa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA