Penghuni Lapas Wanita Sukun, Kota Malang merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-72 dalam sebuah ajang fashion show.
Merdeka.com, Malang - Penghuni Lapas Wanita Sukun, Kota Malang mempunyai cara sendiri dalam merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-72. Para terpidana beraneka kasus itu, berlenggak-lenggok di atas catwalk, sekaligus pamer kreativitas dalam sebuah ajang fashion show.
Lorong tahanan sekitar 100 meter dimanfaatkan sebagai catwalk yang dilalui para peserta.
Suasana semakin seru, karena sepanjang lorong, para tahanan lain memberikan semangat para jagoannya. Di antara mereka membawa poster bertuliskan blok masing-masing sambil ramai memberikan dukungan.
Peserta merupakan perwakilan dari masing-masing blok tempat mereka menjalani hukuman. Setiap blok memang diwajibkan mengirimkan dua peserta.
"Kalau jalan di catwalk tidak ada latihan, langsung saja. Ya agak deg-degan juga," kata Yuni Astuti salah satu peserta perwakilan Blok 2 di Lapas Wanita Sukun, Kota Malang, Senin (14/8).
Yuni yang merupakan tahanan kasus narkoba yang tampil berpasangan dengan Lisa Wahyuni. Kostum kedua peragawati dadakan itu memanfaatkan rerumputan sebagaimana tema yang mereka ambil, Beauty Suket of Lengkong.
"Suket itu rumput, kalau Lengkong itu taman yang ada di Lapas, tempat bertemu," katanya.
Keduanya mengaku tidak begitu mengharapkan kemenangan, tetapi lebih berharap dapat menikmati suasana ramai bersama teman-temannya. Ia mengaku harus dua hari menyiapkan kostum untuk lombanya tersebut.
"Hadiahnya mungkin enggak seberapa, tetapi ramainya itu bikin senang. Ini desainnya sendiri, teman-teman di Lapas," tambah Lisa.
Masing-masing peserta menunjukkan kreativitas masing-masing dengan menunjuk dua orang utusan. Peserta tidak harus cantik dan seksi, tetapi harus punya percaya diri. Panitia sendiri memberikan tema umum yakni, Big, Beauty and The Beast.
Endang Purwati, Kepala Keamanan Lapas mengungkapkan, peserta diberi kebebasan untuk berkreativitas, sementara panitia hanya memberikan rambu-rambu. Mereka dibebaskan memanfaatkan barang apapun dan mengeksplorasi kemampuan, termasuk keterampilan yang sebelumnya pernah diberikan.
"Kita pernah berikan pembinaan daur ulang barang tidak terpakai. Karena itu ada juga blok yang mengambil tema daur ulang," katanya.
Keseluruhan peserta berjumlah 9 orang dari perwakilan 5 blok. Perwakilan Blok I, mengambil tema The Nadja, dengan model Dian Arliani yang berpasangan dengan putra balitanya, Nadja. Sementara baju mereka didesain oleh Wahyu Nur, tahanan yang sebelumnya sebagai penjahit.
Blok III menampilkan tema Princess and Prince from The Jungle dengan menampilkan Adinda R dan Eka Lia. Sebagai desainer, rekam mereka sesama tahanan, Rugayah Al Hamid.
Perwakilan Blok IV menampilkan tema The Harmony of Java Queen dengan model Kathlin Dunn dan Lucky M. Keduanya menampilkan keindahan batik Indonesia.
Utusan Blok V, mengambil tema Putri Merak and Queen of The Darkness dengan model Wendidy dan Lely Swaraswati. Keduanya menampilkan keindahan Indonesia melalui burung merak.