Peringatan HUT RI ke-72 di Pemkot Malang juga diselingi sosio drama yang bercerita tentang Perjuangan Arek Malang di masa revolusi fisik.
Merdeka.com, Malang - Pemerintah Kota Malang menggelar peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dan upacara pengibaran bendera merah putih di halaman depan Balaikota Malang.
Mayor Inf. Sunardi dari Rindam V/Brawijaya bertindak sebagai Komandan Upacara dan Walikota Malang, Moch Anton sebagai inspektur upacara.
Hadir juga Wakil Walikota Malang Sutiaji, Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), Anggota DPRD, Tokoh Agama, mantan Walikota/Wawali/Sekda dan Kepala OPD Kota Malang.
"Gotong royong menjadi akar dari kebudayaan kita yang merupakan perwujudan harmoni kebersamaan yang telah menjadi perekat sosial tanpa memandang ras, suku dan agama untuk mencapai tujuan yang luhur," kata Wali Kota Malang, H Mochammad Anton dalam sambutannya.
Kebersamaan, kata Abah, menjadi tema yang diangkat sebagai semangat pada perayaan 72 tahun Indonesia Merdeka. Masyarakat diingatkan untuk kembali bersama-sama bersatu dalam perbedaan dan melanjutkan perjuangan untuk menjadi bangsa yang terhormat.
Pada kesempatan ini, diberikan 13 penghargaan kepada masyarakat, pimpinan perusahaan atas komitmen pada pembangunan Kota Malang melalui CSR (Corporate Social Responsibility) dan keperdulian lingkungan serta Forkopimda Kota Malang atas komitmen bersama menjaga keamanan dan kenyamanan menuju Kota Malang yang Bermartabat.
Peserta upacara juga disuguhi penampilan sosio drama dari SMAK Kolese Santo Yusup bekerja sama dengan Kodim 0833/Kota Malang yang mengambil tema 'Perjuangan Arek Malang' yang diawali dengan suara ledakan TNT menggelegar.
Drama 15 babak ini bercerita mulai dari peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai dengan perjuangan pahlawan Asal Malang Mayor Hamid Rusdi pasca Kota Malang dikuasai Belanda tahun 1948.
"Semoga dengan sosio drama ini, kita dapat mewarisi jiwa kepahlawanan para pejuang, sekali merdeka tetap merdeka," katanya.