Laku keras, pedagang kostum militer untuk anak-anak di pasar besar raup keuntungan jelang perayaan karnaval Agustusan.
Merdeka.com, Malang - Pedagang kostum militer untuk anak-anak di Pasar Besar Malang, meraup keuntungan jelang perayaan Karnaval Agustusan. Penjualan meningkat secara berlipat dari hari biasanya seiring karnaval Agustusan yang banyak digelar di desa dan kecamatan di Malang Raya.
Muhammad Arifin (22), salah satu pedagang mengungkapkan, kostum tentara dan polisi banyak dicari pelanggannya. Arifin sendiri menyediakan aneka kostum untuk anak-anak, di samping buat orang dewasa.
"Kalau biasanya hanya dua pembeli, sekarang bisa laku sampai sepuluh potong," kata Arifin di lapaknya, Kamis (18/8).
Rata-rata pembelinya mencari kostum buat persiapan karnaval Agustusan untuk anak-anaknya. Mereka sudah mendapat tugas dari sekolah masing-masing dan tinggal mencari kostumnya.
Harga berkisar antara Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu tergantung ukuran, bukan termasuk aksesoris. Tersedia baret TNI sesuai angkatan, topi polisi, peluit berikut talinya dan lain-lain yang dijual secara terpisah.
"Kalau sudah beli seragam, biasanya juga membeli aksesorisnya. Beli topi, baret dan lencananya," katanya.
Arifin juga menyediakan kostum untuk remaja dan orang dewasa, tentu dengan harga yang berbeda. Termasuk aneka kaos bertulis Turn Back Crime.
Sejumlah Kecamatan dan Desa berencana menggelar karnaval menyambut HUT Kemerdekaan pada Minggu (21/8) mendatang, termasuk Pemkot Malang. Setiap institusi pemerintah, swasta dan masyarakat umum akan berbondong-bondong berpartisipasi meramaikan dengan kostum yang disukai.
Tidak ketinggalan anak-anak yang masih duduk di bangku PAUD dan TK hingga SMA. Kostum TNI dan Polisi menjadi salah satu alternatif pilihan.
Anisawati (35) salah satu pembeli mengungkapkan, selain untuk karnaval, baju ala tentara bisa dipakai anaknya untuk sehari-hari. Sebenarnya, baju tersebut bisa diperoleh dengan cara menyewa, bahkan dengan harga jauh lebih murah.
"Anaknya kecewa, cuma memakai sebentar. Kalau punya sendiri bisa dipakai sehari-hari," katanya.
Dari sekolah sudah ditunjuk untuk menggunakan baju tentara, sementara teman-temannya yang lain memakai baju profesi yang lain, termasuk baju adat. Selama karnaval akan menggunakan kendaraan dihias.
Reporter: Darmadi Sasongko