1. MALANG
  2. PARIWISATA

Gerbong maut, saksi bisu yang iringi kisah pilu perjuangan bangsa

GR 10152, gerbong maut yang jadi saksi bisu yang iringi kisah pilu perjuangan bangsa pertahankan kemerdekaan.

© 2016 merdeka.com/Siti Rutmawati. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Kamis, 11 Agustus 2016 19:47

Merdeka.com, Malang - Berdiri tahun 1968, Museum Brawijaya yang berdiri tegak di pusat Kota Malang siap menyajikan kisah tentang berbagai usaha perjuangan bangsa dalam memperebutkan kemerdekaan. Gerbong maut, merupakan salah satu sisa peninggalan perjuangan yang masih tersimpan rapi di Museum Brawijaya.

Tentunya muncul pertanyaan besar tentang penamaan gerbong yang sekilas terlihat layaknya gerbong barang tua pada umumnya. Ternyata, kisah pilu mengiringi penamaan gerbong GR 10152 yang kini dikenal dengan nama Gerbong Maut.

Kisah pilu bermula, saat tertangkapnya ratusan pejuang oleh Belanda, pada 23 November 1947 di Bondowoso. Belanda melakukan penangkapan besar-besaran tanpa menghiraukan peran orang-orang tersebut dalam kegiatan perjuangan. Akibatnya, dalam waktu singkat penjara Bondowoso tak mampu menampung tahanan yang mencapai angka lebih dari 600 orang.

Mengatasi pembeludakan tahanan, sebagian tahanan akan dipindahkan ke Surabaya. Para pejuang yang menjadi tahanan Belanda tersebut, akan dipindahkan dengan menggunakan tiga rangkaian gerbong barang.

Gerbong yang digunakan masing-masing GR 5769, GR 4416, dan GR 10152. Pemindahan terakhir tahanan tersebut menjatuhkan banyak korban lantaran tahanan yang berdesakan dalam gerbong dengan pintu terkunci.

Gerbong dengan kode GR 10152 yang kini berdiri di halaman belakang Museum Brawijaya, Kota Malang menjatuhkan korban meninggal sebanyak 46 orang. Sisanya tercatat 11 orang sakit parah, 31 orang sakit, dan hanya 12 orang sehat dalam kondisi lemas.

Betenggernya gerbong maut di Museum Brawijaya tersebut menjadi sebuah saksi bisu pengorbanan para pejuang bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Tak hanya gerbong GR 10152, namun gerbong lainnya pun telah diabadikan menjadi sebuah monumen di Bondowoso.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Wisata Sejarah
  2. HUT RI
  3. Zona Turis
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA