Ledakan yang terjadi di Lawang, Kabupaten Malang dipastikan tidak memiliki keterkaitan dengan aksi terorisme yang belakangan terjadi.
Merdeka.com, Malang - Ledakan yang terjadi di Lawang, Kabupaten Malang dipastikan tidak memiliki keterkaitan dengan aksi terorisme yang belakangan terjadi. Ledakkan murni dari mercon buatan warga setempat yang akan dinyalakan menyambut Lebaran.
"Itu petasan. Gak ada kaitan (terorisme) dari pembuat mercon," tegas AKBP Yade Setiawan Ujung dalam pesannya, Minggu (27/5) malam.
Sementara warga sekitar lokasi ledakkan Bahrul Ulum (23) membenarkan bahwa Maskur, pemilik rumah hampir setiap tahun memproduksi petasan. Hasil produksinya biasanya dijual pada masyarakat sekitar untuk dinyalakan selama Ramadan dan Idul Fitri.
"Setiap tahun membuat. Dijual ke orang-orang," katanya di rumahnya.
Nahasnya, korban meninggal dunia Moch Suin, ternyata datang ke lokasi untuk urusan lain. Namun saat memasuki rumah pembuat mercon tersebut, ledakan menghantam tubuhnya.
Tubuh Suin, selain menderita luka bakar akibat ledakan juga tertimbum berbagai material bangunan.
Sudah menjadi budaya masyarakat sekitar lokasi menyalakan petasan saat Ramadan dan Idul Fitri. Kendati larangan dan peringatan selalu disampaikan oleh aparat desa.
Minggu (27/5) sekitar pukul 08.10 WIB, sebuah ledakan petasan terjadi di Dusun Krajan I RT 02 RW 01 Desa Sidoluhur, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Akibat kejadian tersebut dua orang menjadi korban, satu meninggal dunia dan satu luka parah.
Korban atas nama Moch Suin (28) ditemukan meninggal dunia di lokasi kejadian dengan kondisi fisik yang menyedihkan. Sementara pemilik rumah, Maskur mengalami luka bakar parah dan harus dirujuk di rumah sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Maskur diduga menyimpan dan membuat mercon dalam rumahnya. Mercon tersebut meledak setelah tergambar percikan api. Rumah Maskur dan kakaknya, Jasin yang bersebelahan, mengalami rusak berat atas kejadian itu, sementara beberapa rumah di sekitarnya mengalami rusak ringan. Kaca-kaca dan genting pecah akibat ledakkan tersebut.
Selain itu juga disita ratusan mercon yang belum sempat meledak, berikut selongsong dan sumbu. Petugas juga melakukan pembahasan untuk menghindari ledakkan susulan.
Warga mengira ledakkan dahsyat tersebut bersumber dari bom, seperti yang sedang ramai terjadi di beberapa daerah. Ledakkan tersebut terdengar begitu keras hingga radius lebih dari satu kilometer.
"Saya kita itu ledakan bom atau menara masjid runtuh, ternyata mercon meledak dari pembuat rumah," kata Bahrul Ulum.