PMI memberikan bingkisan untuk menarik lebih banyak orang menyumbangkan darah selama bulan puasa yang biasanya jumlahnya menurun.
Merdeka.com, Malang - Pada bulan Ramadan 2018 ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang telah menyiapkan bingkisan khusus bagi pendonor. Dilansir dari Antara, pemberian bingkisan ini dimaksudkan untuk menarik lebih banyak orang menyumbangkan darah selama bulan puasa yang biasanya jumlahnya menurun.
"Setiap hari kami siapkan puluhan bingkisan bagi para pendonor," kata Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Malang Enny Sekar Rengganingati.
Enny mengatakan bahwa setiap hari PMI menyiapkan sekitar 70 bingkisan berupa beras lima kilogram kepada pendonor yang menyumbangkan darah pada bulan Ramadan. Berbeda dari bingkisan tahun lalu yang disediakan sponsor, pada tahun ini bingkisan itu disediakan sendiri oleh pendonor.
Untuk tahun ini sendiri, dia menjelaskan bahwa pada hari pertama puasa masih sedkit orang yang mendonorkan darah.
"Biasanya pada pertengahan Ramadan mulai ramai. Harapan kami dengan adanya bingkisan khusus ini, kami harapkan mampu memancing pendonor agar ketersediaan darah di PMI tetap mencukupi kebutuhan masyarakat, sebab tren permintaan darah selama puasa cenderung naik," tuturnya.
Untuk warga yang ingin mendonorkan darah, Enny menyarankan agar dilakukan menjelang buka puasa. Pemilihan waktu ini disebabkan agar tubuh tidak lemas karena darah yang sudah keluar akan segera tergantikan dengan nutrisi baru.
Selain memberikan bingkisa, dia menjelaskan bahwa PMI juga menyiapkan mobil donor keliling untuk memfasilitasi orang-orang yang ingin menyumbangkan darah usai salat tarawih di masjid-masjid.
"Bulan puasa tahun ini bersamaan dengan libur sekolah dan libur kuliah yang cukup panjang. Sebagian besar pendonor di kota ini adalah mahasiswa dan pelajar. Oleh karena itu kami harus berinovasi bagaimana caranya menarik minat masyarakat untuk mendonorkan darahnya demi menolong warga lain yang membutuhkan," jelas Enny.
Tahun lalu sendiri, jumlah pendonor di PMI Malang turun hingga 30 persen dari rata-rata jumlah pendonor pada hari biasa antara 100 hingga 150 pendonor setiap hari.