Penangkapan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko melalui OTT KPK ternyata belum diketahui oleh pihak Pemkot.
Merdeka.com, Malang - Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Pemerintah Kota Batu, Shanti Restuningsih saat dikonfirmasi mengaku belum mendapatkan kabar resmi terkait OTT tersebut. Pihaknya belum bersedia memberikan keterangan apapun terkait kabar tersebut.
Karena memang belum mendapatkan kabar resmi, kecuali dari media yang saat ini terus memberitakan.
"Saya belum tahu terkait informasi dari media. Jadi belum ada komunikasi apa-apa dan belum ada pernyataan apapun," kata Shanty melalui telepon, Sabtu (16/9) malam.
Hingga saat ini, Shanty mengaku belum bisa menghubungi Walikota, Eddy Rumpoko. Pihaknya hanya memantau siaran televisi dan media online.
"Saya belum bisa menghubungi," tegasnya.
Shanty mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan Walikota, Jumat (15/9) di ruang kerjanya. Saat itu, dirinya menyampaikan laporan terkait acara peringatan hari jadi Kota Batu.
"Kemarin ketemu, terkait laporan hari jadi Kota Batu, setelah itu tidak ada komunikasi lagi," pungkasnya.
Eddy Rumpoko terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK, Sabtu (16/9) sekitar pukul 13.30 WIB di rumah dinasnya.
Eddy Rumpoko terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK, Sabtu (16/9) sekitar pukul 13.30 WIB di rumah dinasnya. Ia ditangkap bersama rekanannya seorang pengusaha hotel.
Dalam OTT tersebut disita barang bukti sejumlah uang dalam sebuah tas. Dugaan sementara terkait kasus suap proyek meubeler air di lingkungan Pemkot Batu.