1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Kota Malang ternyata sudah jadi kandang pemain hebat sejak masa lalu

Prestasi sepakbola kota Malang yang cukup baik ternyata disebabkan sejarah si kulit bundar yang sudah sangat panjang di kota ini.

©2016 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Selasa, 10 Mei 2016 16:14

Merdeka.com, Malang - Jangan ditanyakan lagi mengenai kecintaan Arek Malang terhadap sepak bola? salah satu bukti nyatanya adalah fanatisme luar biasa dari yang ditunjukkan Arek Malang pada tim kebanggaannya Arema. Namun walaupun Arema baru berdiri pada tahun 1987, fanatisme terhadap sepak bola ini sudah muncul jauh lebih lama bahkan sebelum Persema terbentuk. Salah satu tim sepak bola di kota Malang sudah terbentuk sejak tahun 1898.

Padahal pada sekitar tahun 1898, kota Malang masih belum berbentuk stadsgemeente atau kotamadya serta belum adanya stadion Gajayana yang termasuk salah satu kompleks olahraga terbaik di Hindia Belanda. Klub sepak bola di kota Malang ini dikenal dengan nama Go Ahead dan setelah itu terdapat juga klub-klub lain yang dibentuk yaitu Voorwaarts pada 1902, M.O.T. pada 1904, serta sebuah klub sepak bola yang beranggotakan tentara yaitu Wilhemina pada tahun 1909.

Selain klub-klub sepak bola yang sebagian didominasi oleh klub milik Belanda totok dan Indies tersebut, terdapat juga klub yang dibentuk dari komunitas Tionghoa. Ada tiga klub yang dibentuk yaitu Kam Soe Twie dan Tjoe Kian Hwee pada 1913 serta Hak Sing Hwee pada 1914. Kelak pada tahun 1930, tiga klub itu bergabung menjadi satu dengan nama H.C.T.N.H.

Seperti layaknya kondisi persepakbolaan wilayah lain pada masa Hindia Belanda, terdapat suatu persatuan klub yang menaungi tim-tim sepakbola ini. Nama dari persatuan ini adalah Malangsche Voetbal Bond (M.V.B.) dan mulai berdiri pada 7 Agustus 1922. Sebelumnya nama tersebut sudah digunakan oleh perserikatan empat klub sepakbola sejak 1917, hanya mereka tidak boleh menggunakan nama tersebut karena permohonan mereka ditolak oleh NIVB (PSSI jaman Hindia Belanda) pada 1919.

Sempat terjadi konflik pada  perserikatan Malangsche Voetbal Bond sehingga banyak klub yang keluar masuk dari perserikatan tersebut. Beberapa bahkan membuat perserikatan baru sesuai dengan garis pemikiran tersebut. Namun pada 1935, akhirnya seluruh klub serta anggota perserikatan yang bertikai dapat menemukan sebuah jalan tengah dan membentuk Malangsche Voetbal Unie (M.V.U.) pada 11 Juli 1935.

M.V.B. lebih banyak memiliki klub yang beranggotakan pemain Belanda totok, tionghoa, serta kaum blasteran atau indies. Perserikatan sepakbola di Malang yang benar-benar dibuat oleh orang lokal atau pribumi dibentuk pada tahun 1933 dengan nama Persatoean Sepakbola Indonesia Malang (P.S.I.M.). Pada oktober 1934, persatuan tersebut berganti nama menjadi Persatoean Sepakbola Toemapel (P.S.T.).

Pada saat revolusi fisik serta masa pendudukan Jepang, perserikatan sepak bola di Malang sempat bubar terutama M.V.B. Perserikatan ini akhirnya berdiri lagi pada tahun 1949 dengan nama yang sama hanya saja diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Persatoean Sepakbola Malang (P.S.M). Secara isi, perserikatan ini merupakan campuran antara M.V.B. dengan P.S.I.M., hanya saja sebagian pemain sepak bola yang merupakan orang Eropa dan keturunan sudah berkurang dan kembali ke negara asal atau nenek moyang mereka.

Persatuan Sepakbola ini lah yang kemudian menjelma menjadi Persema pada 20 juni 1953.  Namun sesungguhnya nama Persema sendiri telah digunakan pada tahun 1951 dan 1952. Bahkan kumpulan pemain dari klub-klub sepakbola di Malang yang bersatu dengan menggunakan nama Persema ini sendiri sudah mengikuti kompetisi yang diselenggarakan PSSI pada tahun 1952.

Dari tim-tim yang berada di kompetisi internal milik Persema itu lah kemudian lahir bakat-bakat besar pemain sepakbola di Malang. Bahkan salah satu timnya kini telah menjadi raksasa di dunia sepakbola Indonesia yaitu Arema. Selain sebagai tim yang besar, Persema dan Arema merupakan penghasil pemain-pemain top di liga sepakbola Indonesia.

Prestasi yang dimiliki oleh Arema dan Persema ini juga ternyata sudah dipupuk sejak masa lalu. Pada sekitar tahun 1930-an, kota Malang dikenal sebagai kandang dari pemain-pemain terbaik di pulau Jawa. Bahkan pada masa itu, salah satu kiper asal kota Malang yang bernama Mo Heng sudah mewakili Hindia Belanda di ajang Piala Dunia pada tahun 1938.

Beragam prestasi serta sejarah sepak bola yang sangat panjang di kota Malang ini menunjukkan mengapa fanatisme sepak bola yang dimiliki oleh arek-arek Malang sangat besar dan menggebu-gebu.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Sejarah Malang
  2. Ngalam lawas
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA