Julukan kota pendidikan yang disandang oleh Malang ternyata telah muncul jauh sejak zaman Hindia Belanda.
Merdeka.com, Malang - Kota pendidikan adalah salah satu julukan yang melekat pada kota Malang. Julukan ini muncul lantaran banyaknya jumlah kampus dan sekolah yang ada di Malang raya. Terdapat setidaknya lebih dari 80 Perguruan Tinggi yang tersebar di wilayah Malang Raya.
Jumlah perguruan tinggi yang sebanyak itu lah sehingga akhirnya banyak mahasiswa dari luar kota memenuhi kota Malang untuk menuntut ilmu. Namun ternyata julukan kota Pendidikan itu telah muncul jauh lebih lama sebelum terbentuknya kampus-kampus yang ada sekarang.
Pada masa Hindia Belanda, Malang sudah memiliki puluhan sekolah yang tersebar di segala penjuru. Jumlah itu termasuk sangat banyak untuk kota dengan luas dan jumlah penduduk seperti Malang. Pertumbuhan jumlah sekolah yang sangat pesat ini, terjadi pada kisaran tahun 1914-1939.
Dukut Imam widodo, dalam bukunya yang berjudul Malang Tempo Doeloe menyebut bahwa pada tahun 1914, di Malang baru ada delapan sekolah saja. Delapan sekolah tersebut terdiri dari 1 MULO (sekolah lanjutan atau setingkat SMP), 3 ELS (Sekolah dsar dengan sistem Eropa), 1 HCS (Sekolah dasar khusus etnis tionghoa), dan 3 Inlands Scholen der 2e Klasse (Sekolah dsar pribumi atau biasa disebut sekolah ongko loro).
Namun jumlah itu meningkat sangat pesat pada sekitar tahun 1930-an. Pada saat itu jumlah sekolah yang sebelumnya hanya delapan, meningkat pesat menjadi puluhan jumlahnya. Meningkatnya perekonomian dan bertambahnya penduduk kota Malang secara pesat menjadi alasan semakin banyak munculnya sekolah.
Sebagian sekolah yang ada di masa lalu tersebut, hingga kini bangunannya masih ada dan tetap digunakan sebagai sekolah. Beberapa yang masih ada adalah HBS dan AMS di jalan Tugu yang kini jadi SMA Negeri 1,3, dan 4 Malang, serta beberapa kompleks sekolah lain seperti Santo Yusuf, Cor Jesu, dan Frateran yang bangunannya telah berdiri sejak zaman Hindia Belanda.
Karena statusnya yang memang sebagai kota pendidikan sejak masa lalu, tentu saja sudah banyak pelajar dari kota lain yang bersekolah di Malang. Rata-rata mereka berasal dari wilayah sekitar Jawa Timur dan tinggal di asrama yang dikelola sekolah atau kos di daerah sekitar sekolah.
Ketika zaman kemerdekaan tiba dan akhirnya mulai ada universitas yang berdiri di Malang, jumlah siswa yang masuk ke kota ini semakin banyak. Hal itu terus berlangsung hingga sekarang dan akhirnya pendidikan menjadi salah satu pendorong berkembangnya kota Malang ini.