Merdeka.com, Malang - Koalisi pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mengerucut pada dua nama yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Namun hingga saat ini, Partai Amanat Nasional (PAN) belum juga menentukan pilihan arah koalisi.

"Sudah intens, saya kira tinggal dua, pak Jokowi dan Prabowo nanti kita lihat," tegas Ketua Umum PAN Zulkifli Hassan usai menjadi pembicara di Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (2/8).

PAN sedang melakukan komunikasi dengan Partai Gerindra, PKS dan Partai Demokrat untuk membangun koalisi pengusung Prabowo Subianto. Namun PAN juga masih menjadi bagian dari koalisi Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemerintahan sekarang.

Selain itu di kubu koalisi Joko Widodo juga tidak terkunci terkait kemungkinan bergabungnya PAN. Koalisi yang terdiri dari PDIP, Partai Golkar, NasDem, PPP dan PKB masih memberikan kesempatan PAN untuk bergabung.

PAN mengaku merasa terhormat atas kesempatan tersebut. "Itu suatu kehormatan," tegas Zulkifli.

PAN sendiri akan memutuskan dukungan koalisinya setelah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Rencana rapat akan digelar di Jakarta dalam waktu dekat.

"Pada akhirnya PAN akan memutuskan capres-cawapresnya tanggal 6 dan 7 Agustus di Rakernas di Jakarta," katanya.

PILIHAN EDITOR

• Cawapres Jokowi diumumkan saat koalisi 'sebelah' deklarasi capres
• Romi ungkap 10 nama cawapres Jokowi, ada Sri Mulyani, Mahfud MD hingga Susi
• Jelang sidang, Busyro Muqoddas optimis gugatan PT dikabulkan MK
• PKB sudah dukung, koalisi Jokowi tak lagi tunggu Demokrat gabung
• H-2 penutupan, baru Partai Berkarya daftarkan caleg ke KPU Kota Malang
• Menkumham setuju PKPU larangan caleg, tapi jangan tabrak Undang-Undang
• Menkumham cari cara agar larangan koruptor jadi caleg tak tabrak UU