Romahurmuziy menyebut bahwa Jokowi masih menunggu formasi presiden dan wakil dari koalisi lain sebelum membuat keputusan.
Merdeka.com, Malang - Pengumuman calon wakil presiden pendamping Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 masih menunggu suara lebih jelas tentang sosok yang diusung dari koalisi 'sebelah'. Nama-nama cawapres itu sudah di tangan Jokowi sebagai penentu pilihan dengan didukung sepenuhnya oleh enam partai politik pengusung.
"Tentu kita tetap menunggu, karena formasi di koalisi sebelah sana masih kita dengar, siapa yang akan dijalankan sebagai presiden dan wakil presiden, baru kita umumkan," terang Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (15/7).
"Masih menunggu sebelah. Kita sudah akan mengumumkan tetapi kan tentu sebagai sebuah sikap ada baiknya kita menunggu langkah mereka," tegasnya menambahkan.
Rommy, sapaan akrabnya, mengaku bertemu terakhir dengan Jokowi pada Selasa (10/7) lalu di Istana Bogor. Tidak lama lagi para Ketua Umum enam partai pengusung akan segera menggelar pertemuan.
"Kita sedang mencari waktu yang cocok di antara seluruh anggota koalisi khususnya para ketua umum untuk duduk bersama dan menyampaikan pandangan setelah kita bertemu secara bilateral. Karena hari ini Pak Jokowi masih terus sibuk, karena itu belum cocok waktunya, bertemunya terbatas-terbatas, berdua-berdua dengan Ketua-ketua umum partai," jelasnya.
Romi juga menegaskan 10 nama dalam pembicaraannya dengan Jokowi di Istana Bogor tersebut. Nama-nama tersebut di antaranya politisi Airlangga Hartarto (Ketua Umum Golkar), Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB), Romahurmuziy (Ketua Umum PPP).
Sementara dari unsur ulama muncul KH Ma'ruf Amin (Ketua MUI) dan KH Din Syamsudin (Tokoh Muhammadiyah). Sedangkan dari figur teknokrat muncul nama Sri Mulyani (Menteri Keuangan) dan Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan), serta muncul nama Mahfud MD (Mantak Ketua MK).
Dari figur purnawirawan TNI muncul Moeldoko (Mantan Panglima TNI) dan mewakili figur pengusaha muncul Chairul Tanjung. Satu dari 10 nama yang sudah diinformasikan kepada enam ketua umum partai politik akan dipilih Jokowi.
Beri voor 2 untuk koalisi sebelah
Rommy memberi 'voor' 2 untuk proses koalisi sebelah. Karena saat ini, koalisi pendukung Jokowi sudah jauh melangkah, tinggal mengumumkan bakal calon wakil presiden.
"Karena untuk pencalonan presiden ini kan ada 4; ada calon presiden kita sudah ada, di sana belum ada, kedua, ada koalisi di sana belum terbentuk, kita sudah lebih dari cukup, ketiga ada calon wakil presiden kita sudah 10 nama, di sana belum jelas. Kemudian yang keempat ada program, kita tinggal melanjutkan, di sana juga belum tuntas," katanya.
"Karena itu kami masih menunggu (koalisi sebelah) karena sudah kita poor dua langkah," ujarnya.
Rommy menegaskan, partai koalisi pendukung belum mengumumkan calonnya, salah satunya karena kesibukan Jokowi menjalankan tugas sebagai Presiden. Sehingga komunikasi dengan ketua umum enam partai pengusung digelar secara bilateral.
"Kita sedang mencari waktu yang cocok di antara seluruh anggota koalisi khususnya para ketua umum untuk duduk bersama dan menyampaikan pandangan setelah kita bertemu secara bilateral," jelasnya.