Menggalang rasa persatuan dan kesatuan, dan menjaga keutuhan NKRI, Malang Raya bakal gelar Pentas Seni bertajuk Nusantara Bersatu.
Merdeka.com, Malang - Sikapi maklumat Kapolda Jatim terkait aksi 2 Desember di Jakarta, Malang Raya gelar aksi dengan cara yang berbeda. Menyalurkan aspirasi dengan cara yang unik, Malang raya akan menggelar pentas seni bertajuk Nusantara Bersatu, 30 November 2016 mendatang. Kegiatan tersebut digelar dengan tujuan menggalang rasa persatuan dan kesatuan terhadap sesama, dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan tersebut, diadakan rapat yang dihadiri oleh Wakil Walikota Malang, TNI, Polri Kota Malang, Badan kesatuan dan Bangsa Politik (Bakesbangpol) Kota Malang, Dinas Pendidikan Olahraga Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang, Dinas Pendidikan Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang, serta Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Malang, Jumat (25/11), di Balaikota Malang.
Komandan Korem 083/ Baladhika Malang, Kolonel Inf. Wachid Aprilianto memaparkan, untuk menindaklanjuti adanya kegiatan lanjutan bela Islam yang ke-3 terkait kasus Basuki Tjahaja Purnama, Kapolda Jatim mengeluarkan maklumat. Salah satu isi maklumat tersebut yakni, guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah ibukota Jakarta, maka kelompok atau Organisasi Masyarakat (Ormas)Islam diimbau untuk tidak mengirimkan massanya ke Jakarta. Masyarakat diimbau untuk menyalurkan aspirasinya tetap di wilayah Jawa Timur, serta tidak melakukan tindakan anarkis yang berdampak pada pelanggaran hukum.
"Untuk itu kami berupaya melakukan kegiatan Nusantara Bersatu yang akan dilaksanakan pada tanggal 30 November 2016, di mana nanti pelajar, budayawan, SKPD, organisasi kepemudaan dan masyarakat dapat berkumpul bersama untuk menyampaikan orasinya seperti membacakan puisi, menyanyikan lagu–lagu kebangsaan," ujar Aprilianto.
Aprilianto beharap, kegiatan tersebut dapat memberikan dampak psikologis kepada rekan–rekan yang menyalurkan aspirasinya. Dirinya juga berharap agar NKRI tidak terjadi perpecahan, hanya karena aksi demo kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tersebut.
"Saya berharap dapat memberikan dampak psikologis kepada rekan kita yang menyalurkan aspirasinya supaya tidak perlu sampai ke Jakarta. Cukup di wilayah masing-masing, karena kita mengetahui bahwa sangat rawan apabila tejadi kerusuhan massa, besar kemungkinan akan terjadi hal-hal diluar dugaan," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Malang, Sutiaji, turut mendukung kegiatan tersebut sebagai suatu wujud kebersamaan dalam menjaga NKRI.
"NKRI yang sudah kokoh itu sekarang sedang diusik, harapannya untuk menetralisir mobilitas massa dari Kota dan Kabupaten di wilayah Indonesia, maka kita mengadakan kegiatan yang intinya menyalurkan aspirasi yang sah–sah saja di era demokrasi dan negara sebagai negara hukum ini. Hanya massa tidak perlu dikumpulkan dalam satu titik di pusat sana," tutur Sutiaji.