Direktur PT KAI sebut beberapa titik rawan lintasan kereta api selama musim hujan. Simak di sini!
Merdeka.com, Malang - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan perhatian khusus jelang libur Natal dan Tahun Baru 2017 karena bertepatan dengan tingginya curah hujan di sejumlah titik. Rata-rata setiap Daerah Operasi (Daops) memiliki tingkat kerawanan seperti banjir, longsor dan amblas.
Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukmoro mengatakan, titik-titik rawan akan diawasi masing-masing Daops.
"Kalau Daops 8 memiliki 9 titik rawan, ya banjir, ya longsor. Daops 7 ada empat titik rawan tetapi satu yang sangat membutuhkan perhatian," kata Edi Sukmoro di Stasiun Kota Baru Malang, Jumat (9/12).
Sementara Daops 5 memiliki 4 titik rawan yang memang sejak beberapa waktu lalu sudah diawasi. Kerawanan yang dimaksud seperti banjir dan longsor.
"Ini semua Kadaops saya minta memberi penekanan yaitu dijaga betul-betul oleh petugas," katanya.
Edi melakukan inspeksi persiapan Natal dan Tahun Baru di Stasiun Besar di sepanjang jalur selatan dan utara. Dia memeriksa fasilitas dan berdialog dengan calon para penumpang.
Sementara itu, Kepala Daops 8, Wiwiek Widayanti mengungkapkan, sembilan titik rawan setiap musim hujan kerap terganggu. Karena itu antisipasi selalu dipersiapkan, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
"Porong itu karena banjir, Wlingi (Blitas) itu banjir dan longsor, Poh Gajih, Kesamben, Sumberpucung, Malang Kota lama," katanya.
Operasi Natal dan Tahun Baru dimulai 23 Desember 2016 sampai 8 Januari 2017. Pihaknya akan menambah petugas perlintasan untuk melakukan pengawasan daerah rawan tersebut.
"Nanti 24 dijaga, sehingga pelayanan bisa cepat. Selain itu, kita persiapkan material," katanya.
Penumpang KAI diprediksi naik
Dalam kesempatan yang sama, Edi memprediksi penumpang yang memanfaatkan kereta api untuk angkutan liburan Natal dan Tahun Baru, meningkat dari tahun sebelumnya. Diperkirakan peningkatan sebesar 6 persen.
"Kenaikannya diperkirakan 6 persen dibandingkan tahun lalu. Kalau tahun lalu 4,3 juta penumpang, tahun ini 4,58 juta penumpang," jelasnya.
Selain itu juga dilakukan penambahan rute kereta api yang akan dioperasikan operasi Natal dan Tahun Baru. Secara nasional dilakukan penambahan 28 rute perjalanan kereta, dengan menggunakan 13 kereta.
"Kalau di Daops 8 terdapat 2 tambahan kereta api yakni Kertajaya dan Sancaka," katanya.
Edi menegaskan, pihaknya memiliki beberapa rencana menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan. Selain itu, pihaknya akan meningkatkan pelayanan untuk penumpang.
"Era operasi Natal dan Tahun Baru keselamatan nomor 1, karena tidak ada gantinya. Mau telat atau tidak, keselamatan nomor satu," katanya.
Kalau sudah ada longsor kecil saja, biasanya dilakukan pembatasan kecepatan. Karena keselamatan manusia dirasakan sangat penting.