Merdeka.com, Malang - Pemerintah Kota Malang kini telah memiliki alat untuk mendeteksi kesehatan pohon yang ada di kawasan kota Malang. Dilansir dari Antara, sebelumnya alat pendeteksi kondisi pohon memakai suara yang bernama Picus Sonic Tomograph ini hanya digunakan di kalangan perguruan tinggi dan Perhutani.

Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Malang Erik Setyo Santoso, menyebutkan bahwa Kota Malang merupakan satu-satunya daerah yang memiliki alat tersebut.

"Alat ini mempermudah pemerintah dalam melihat kondisi terkini sebuah pohon, apakah masih sehat atau sakit," jelas Erik.

Dia menyebut bahwa alat tersebut bisa mendeteksi kondisi kesehatan pohon. Jika diketahui bahwa kondisi pohon mulai rapuh, solusinya dapat diberi perawatan atau ditebang sebelum membahayakan masyarakat.

Erik menjelaskan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi untuk menhoptimalkan kinerja alat tersebut dan sekaligus menambah jumlah pohon untuk penghijauan. Alat ini sendiri setelah diserahkan oleh wali kota langsung digunakan untuk mendeteksi beberapa pohon yang ada di area Balai Kota dan gedung DPRD Kota Malang.

Dari pemasangan tersebut, diketahui bahwa pohon-pohon di kawasan tersebut sehat. Setelah memantau pohon di kawasan Balai Kota dan Gedung DPRD Kota Malang, pemantauan akan dilanjutkan ke beberapa kawasan lain di pinggir jalan kota.

Erik memberi target agar seluruh pohon yang ada di wilayah Kota Malang dapat segera diperiksa. Hal ini dilakukan agar dapat membantu menjaga kondisi setiap pohon yang ada.

"Untuk percobaan, kami lakukan di Hutan Kota Malabar. Sebanyak 15 pohon yang sudah kami deteksi di kawasan hutan tersebut," ujarnya.

Proses pendeteksian ini sendiri membutuhkan waktu mulai 30 menit hingga satu jam. Hal yang diperiksa dari alat ini adalah kondisi rongga di dalam pohon untuk mengetahui keropos yang dialami.

Jika pohon tersebut masih mungkin diselamatkan maka akan dilakukan perawatan. Sedangkan jika kondisi kerusakan sudah parah maka pohon akan ditebang.

PILIHAN EDITOR

• Abah Anton minta pemuda tak gampang mencaci
• Abah Anton: Muhammadiyah dan NU modal kondusifitas Kota Malang
• Pejabat pelayanan publik Kota Malang ditatar demi cegah praktik pungli
• Saat Abah Anton jadi marketers Jembatan Kaca Ngalam Indonesia
• Agar lebih berdaya lewat transfer ilmu produk olahan tahu
• Abah Anton: Hari Santri Nasional momentum bangkitkan keteladanan