Bripka Seladi mengaku akan tetap memulung kendati gudang penyimpanannya diminta kembali oleh pemiliknya.
Merdeka.com, Malang - Walaupun rumah pengumpulan sampah yang digunakannya diminta kembali oleh pemilik, Bripka Seladi masih akan terus memulung. Dilansir dari Merdeka.com, anggota Polantas Polresta Malang ini masih terus berusaha mencari lokasi untuk menaruh barang-barangnya.
Saat ini, gudang yang ditempatinya dua tahun terakhir, di Jalan DR Wahidin 40 Kota Malang akan dibangun oleh pemiliknya. Sementara sampah yang harus dipilah setiap hari terus berdatangan.
"Belum ada tempat. Kalau titip, titip siapa, wong ini sampah," kata Seladi di Jalan DR Wahidin 40, Jumat (24/6).
Sementara, Seladi akan mengangkut sampah-sampah yang menggunung ke rumah adiknya di Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Keluarga terdekatnya akan membantu memilah barang-barang tersebut.
Seladi mengaku lebih kepikiran dengan tiga orang rekannya yang selama ini membantunya. Karena memang sumber pendapatan mereka satu-satunya berasal dari memulung.
"Dia juga kebingungan. Saat ini saya masih berusaha, supaya saya dan teman-teman punya penghasilan," katanya.
"Kalau saya masih ada penghasilan, tapi teman saya kan hanya dari rosokan ini," tegasnya.
Seladi mengaku masih akan terus memulung untuk kelanjutan hindupnya, terlebih setahun lagi tugas polisinya akan purna. Memulung sampah ini akan jadi sumber harapan dan penghasilannya jika nanti sudah pensiun.
Rumah yang selama ini dijadikan tempat penyimpanan sampahnya diminta kembali oleh pemiliknya. Selama ini, pemiliknya menyerahkan pengelolaan rumah itu kepada keponakannya yang bekerja di Pemkot Malang.
Rumah tersebut telah ditempati Seladi sejak 2014. Lokasinya hanya berjarak 200 meter dari tempatnya bekerja di Bagian SIM Satlantas Polresta Malang.
"Saya tidak akan berhenti jadi pemulung, teman-teman dengan yang selama ini sudah saya kerjakan. Apalagi semua orang kenal saya sebagai polisi pemulung," katanya.