1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Dokter sebut anjing yang gigit bocah hingga tewas di Malang aman diadopsi

Hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan anjing bernama Sapi itu tidak mengalami gangguan ataupun keanehan tertentu.

anjing gigit bocah di malang. ©2017 istimewa. ©2017 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Kamis, 24 Agustus 2017 11:18

Merdeka.com, Malang - Seekor anjing jenis pitbull yang pernah menggigit bocah di Kota Malang hingga tewas, dinyatakan aman diadopsi. Hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan anjing bernama Sapi itu tidak mengalami gangguan ataupun keanehan tertentu.

"Hasil laboratorium menyatakan Sapi dalam kondisi sehat. Hasil laboratorium negatif, tidak menunjukkan kelainan dan masih normal. Tidak menujukkan gejala rabies atau anjing gila," jelas drh Anton Pramujiono, dokter hewan yang melakukan pemeriksaan Sapi, Rabu (23/8).

Anton menyatakan, pihaknya sebelumnya diminta rekomendasi terkait tindakan anjing yang menewaskan Ramisya Bazigha (8). Surat rekomendasi tersebut telah diserahkan ke Polres Malang Kota, Selasa (22/8).

"Hasil yang kita dapatkan baik itu hasil laboratorium maupun hasil observasi sudah kita serahkan ke Kapolres. Diharapkan anjing tersebut ada yang mengadopsi karena tidak mengidap penyakit rabies atau anjing gila," katanya. 

Ramisya ditemukan tewas digigit anjing oleh orang tuanya Jalan Candi Penataran Nomor 10, RT 02 RW 02 Kelurahan Mojolanggu, Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Korban tewas akibat luka gigitan dan cakaran di leher dan wajahnya. Anjing tersebut langsung diamankan oleh Tim K-9 Polres Malang Kota.

Polisi pun meminta keterangan seputar tindakan sang anjing tersebut. Lewat keterangan dokter hewan, diharapkan dapat penjelasan secara ilmiah. Polisi sendiri juga telah meminta keterangan empat orang sebagai saksi dalam peristiwa tersebut. 

Anton pun menegaskan, bahwa pihaknya tidak memberikan merekomendasi untuk membunuh hewan tersebut. Justru kalau dimungkinkan dilakukan adopsi secara permanen. 

"Kami tidak menyarankan itu (dibunuh), kalau bisa diadopsi. Dia kan juga punya hak. Sekarang posisi anjing dibawa K-9," katanya.

Jika memang diadopsi, Anton pun berharap agar pemilik barunya lebih peduli. "Mungkin yang kemarin ada kesalahan tertentu yang di luar dugaan. Sisi perilakunya dan kesehatannya tidak masalah," tegasnya.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Kesehatan
  2. Peristiwa
  3. Kota Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA