Ketua Tim Kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno, Djoko Santoso mengatakan kalau Pilpres kisruh dan terpecah yang senang 'VOC baru'.
Merdeka.com, Malang - Ketua Tim Kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno, Djoko Santoso mengatakan kalau Pilpres kisruh dan terpecah yang senang 'VOC baru'. VOC sendiri adalah Vereenogde Oostindische Compagnie, perusahaan Belanda pelaku penjajahan di Indonesia di masa lalu.
"Ini bukan sekadar Pilpres tapi adalah menyelamatkan negara. Kita dalam Pilpres tidak boleh terpecah, nanti yang ketawa dan senang VOC baru tadi itu," kata Djoko Santoso usai bertemu ribuan purnawirawan dan warakawuri di Griya Bina Lawang Kabupaten Malang, Selasa (24/10).
Saat ditanya tentang penjajahan baru, Djoko menyebutkan bahwa kekayaan Indonesia dari pertambangan, kelapa sawit sudah menjadi milik orang asing. Apalagi dengan kondisi dolar yang sudah Rp 15 ribu yang harus diwaspadai.
Menurutnya, semua itu terjadi akibat pemimpin bangsa yang salah urus, sehingga utangnya sangat tinggi. Ditambah lagi, narang-barang kebutuhan masyarakat terus naik dan menyusahkan masyarakat.
Djoko mengatakan, para purnawirawan TNI dan warakawuri memiliki kesadaran dan terpanggil setelah melihat kondisi bangsa saat ini. Mereka pun sadar dengan sendirinya atas panggilan tersebut.
"Itu sebenarnya kesadaran sendiri, mereka lebih tahu bagaimana situasi bangsa, kondisi bangsa, hambatan dan tantangan bangsa dari masyarakat kebanyakan," katanya.
Djoko juga menyebut, jumlah purnawirawan TNI tidak begitu besar dibandingkan jumlah kelompok masyarakat kebanyakan. Tetapi mereka memiliki potensi besar yang harus diperhatikan dan dirawat.
"Purnawirawan itu punya anak, istri, purnawirawan juga masih punya pengaruh di sekelilingnya. Pernah jadi Babinsa dan lainsebagainya, yang pasti ada pengikutnya," kata Djoko sesumbar.